HALO SEMARANG – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Maulid Nabi Muhammad bukan sebatas momentum untuk mengenang kelahiran Rasulullah Saw, tetapi juga menghayati ajaran-ajaran luhur yang disampaikan.
Hal itu diungkapkan Menag Yaqut Cholil Qoumas, terkait dengan peringatan hari lahir atau Maulid Nabi Muhammad Saw, yang jatuh pada Senin (16/9/2023).
Menurutnya, Rasulullah Saw adalah teladan sempurna dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai hamba Allah, pemimpin umat, hingga sebagai negarawan yang membangun masyarakat Madinah dengan prinsip keadilan, toleransi, dan kasih sayang.
“Peringatan Maulid Nabi SAW mengandung makna yang dalam bagi Indonesia. Sosok Rasulullah mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman,” tegas Menag, Minggu (15/9/2024).
Rasulullah mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan, melainkan kekayaan yang harus dijaga dan dihormati.
Di Madinah, lanjut Menag, Rasulullah membangun masyarakat yang harmonis di tengah keberagaman suku dan agama.
“Sudah seharusnya, kita terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang rukun, damai, dan berkeadilan,” kata Menag, seperti dirilis kemenag.go.id.
Menurut dia, sebagai bangsa yang beragam, Indonesia harus terus mengamalkan moderasi beragama, agar tercipta kehidupan yang harmonis dan saling menghargai. Inilah kunci dari kebersamaan dan perdamaian yang berkelanjutan.
“Mari, jadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam meneladani akhlak Rasulullah, baik dalam hubungan kita dengan Allah, hubungan antarsesama manusia, maupun dalam menjaga bangsa dan negara,” lanjutnya.
Melalui peringatan ini, menurut dia, umat Islam dapat terus meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah Saw dan mengaplikasikan ajaran-ajarannya dalam setiap langkah kehidupan. (HS-08)