in

Meliput Gardu Induk Terbakar, Wartawan Kendal Mendapat Perlakuan Tak Menyenangkan

Foto ilustrasi kekerasan terhadap jurnalis.

 

HALO KENDAL – Bentuk intimidasi dan perlakuan tidak menyenangkan dialami oleh Edi Prayitno, salah seorang wartawan televisi swasta yang bertugas di wilayah Kabupaten Kendal.

Edi mendapat perlakuan yang tidak baik oleh salah satu security PLN, saat dirinya meliput kebakaran di dalam ruangan 20 KV di Gardu Induk PLN 150 KV Kaliwungu, Kendal, Sabtu malam (10/7/2021).

Ia menceritakan, sebelum melakukan peliputan, dirinya sudah menghubungi Novi (Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan Kendal-red) sebelum ambil gambar.

“Saat saya mau ambil gambar, saya diminta satpam ke pos dan saya ditahan, bahkan saya sempat disuruh hapus gambar yang saya ambil,” ungkap Edi kepada rekan-rekan wartawan melalui pesan singkatnya.

Kemudian, lanjut dia, ada yang menelpon seseorang bernama Dany dari Semarang, yang meminta dirinya untuk hapus file gambar.

“Padahal saya sudah bilang kalau dilarang ambil gambar, ya saya tak pulang saja. Tapi saya tetap dihalangi. Bahkan, orang bernama Dany, melalui sambungan telephone tetap minta memory kamera saya disita,” imbuh Edi.

Setelah beberapa saat ditahan di pos, dirinya berhasil keluar dari Gardu Induk setelah satpam dan karyawan yang menahannya sibuk, karena ada pejabat PLN yang datang.

“Saat satpam dan karyawan yang menahan saya sibuk mempersiapkan kedatangan pejabat PLN dari Semarang, kesempatan itu saya gunakan untuk pulang,” ujar Edi.

Kemudian Edi juga mengaku perlakuan yang tidak mengenakkan ia alami, saat ditelpon, dirinya dikatakan maling, dengan alasan karena ambil gambar tanpa izin.

“Padahal saya ambil gambar sepuluh meter dari pos satpam dan saya tidak mendekat ke bangunan yang terbakar. Karena saya pakai zoom kamera masih bisa,” jelasnya.

Bahkan, lanjut Edi, baik ID card Press dan KTP serta wajahnya juga sudah difoto.

“Saya bahkan juga bilang ke petugas yang menahan saya, kalau mau cari rumah saya di depan Polsek Kaliwungu,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pada hari Sabtu (10/7/2021) sekira pukul 12.00 WIB, petugas PLN melihat ada kebulan asap di dalam ruangan 20 KV.

Hal inilah sebagai pemicu langkah pemadaman listrik. Kondisi ini praktis membuat aktivitas masyarakat di hampir seluruh wilayah Kendal, utamanya di daerah Kaliwungu menjadi terganggu.

“Untuk antisipasi penanganan darurat kebakaran, PLN Kendal mohon bantuan Tim Damkar untuk standby di lokasi kejadian,” kata Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kendal, Novi.

Novi belum bisa menjelaskan penyebab munculnya kepulan asap tebal di GI 150 KV Kaliwungu.

“Petugas teknisi kami sedang mengatasi gangguan ini di lokasi,” ujarnya.

Pantauan lapangan, sekira pukul 19.00, kesibukan terlihat di area GI KV 150 Kaliwungu, di Kampung Punden, Desa Nolokerto, Kecamatan Kaliwungu.

Berderet mobil terlihat diparkir di sepanjang jalan menuju lokasi. Puluhan petugas juga terlihat sibuk di Gardu Induk yang memasok listrik di Kabupaten Kendal ini.

Ketika dikonfirmasi terkait gangguan ini, beberapa petugas pengawas perbaikan tidak banyak memberikan keterangan.

“Maaf, tolong jangan diliput dulu. Kami sedang melakukan perbaikan, biar cepat selesai dan bisa nyala kembali,” ujar petugas yang enggan menyebutkan identitasnya.(HS)

Nia Ramadhani Menangis Saat Menyampaikan Permintaan Maaf

Satpol PP Blora Nilai Masyarakat Sudah Kian Patuh Protokol Kesehatan Covid-19