HALO KUDUS – Ketua PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo menekankan pentingnya self-empowerment bagi perempuan, agar mampu menghadapi berbagai situasi dan tantangan, untuk menghadapi persaingan global.
Hal itu disampaikan Ketua PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo ketika menghadiri talkshow, yang diselenggarakan oleh Ikatan Wanita Universitas Muria Kudus (UMK).
Acara bertema “Self Empowerment Perempuan untuk Meningkatkan Kualitas SDM Keluarga” ini, berlangsung di Gedung Rektorat UMK, Kamis (3/8/2023).
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, Ketua Bhayangkari, Ketua GOW beserta anggota, serta Ketua Ikatan Wanita UMK beserta seluruh anggota.
Mawar Hartopo dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya self-empowerment bagi perempuan, agar mampu menghadapi berbagai situasi dan tantangan yang seringkali menghambat mereka dalam meraih mimpi, terutama menghadapi persaingan global di era tanpa batas ruang dan waktu.
Ia juga menyoroti arti dan makna persamaan gender, yang harus diterjemahkan oleh perempuan Indonesia, agar mampu meraih kesuksesan di berbagai bidang, tanpa meninggalkan kodratnya sebagai wanita.
“Self-empowerment itu kunci bagi perempuan dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan yang mungkin menghambat perjalanan menuju impian kaum perempuan,” kata dia, seperti disampaikan laman resmi Pemkab Kudus.
Mawar Hartopo berharap kaum perempuan menyadari bahwa satu-satunya jalan untuk menghadapi tantangan adalah dengan mengejar ketertinggalan, meningkatkan kompetensi, dan memperkaya diri dengan berbagai keterampilan yang bermanfaat.
“Mengantisipasi tantangan memerlukan kesadaran kaum perempuan akan pentingnya mengejar ketertinggalan dengan tekad yang kuat.”
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor II UMK, Dr Solekhan menyoroti perbedaan perkembangan peran perempuan, dari zaman jahiliyah dengan saat ini.
Pada zaman jahiliyah, perempuan tidak dihargai dan sering dikucilkan. Hal itu berbanding terbalik dengan perempuan pada era sekarang.
Saat ini kondisi perempuan menunjukkan kemajuan besar. Perempuan lebih dihormati dan dapat berperan dalam masyarakat.
“Saat ini, perempuan telah menempatkan diri dengan porsinya masing-masing dalam masyarakat,” ujarnya. (HS-08)