HALO KLATEN – Pelaksana Harian Sekda Klaten, Ronny Roekmito, mengajak masyarakat Klaten, untuk berperan aktif dalam memutus mata rantai penyebaran human immunodeficiency virus (HIV), penyebab acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
Ajakan itu disampaikan Ronny Roekmito, dalam sosialisasi memperingati Hari AIDS Sedunia, di Pendapa Kabupaten Klaten, Kamis (16/12). Hari AIDS Sedunia, diperingati setiap 1 Desember.
Selain digelar secara tatap muka di Pendapa Kabupaten Klaten, sosialisasi ini juga diikuti secara virtual melalui Zoom Meeting, oleh para stakeholder dan masyarakat.
Dia mengemukakan, dari catatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten, dalam kurun waktu 2007 hingga Oktober 2021, sebanyak 1.147 warga Klaten tertular HIV/AIDS.
“Ini merupakan angka yang cukup besar. Butuh peran serta semua pihak, termasuk masyarakat, untuk ambil bagian dalam upaya mencegah penyebaran HIV/AIDS ini,” kata dia, seperti dirilis Klatenkab.go.id.
Ronny yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I KPA Klaten ini, menyebut penyebaran HIV/AIDS layaknya fenomena gunung es, lantaran kasus yang tercatat baru permukaan. Adapun akar dari masalah tersebut, belum teratasi secara tuntas.
Masalah tersebut masih ditambah dengan stigma negatif, yang dilekatkan oleh sebagaian warga masyarakat, kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
“Jumlah penemuan kasus HIV AIDS dari waktu ke waktu terus bertambah. Menjadi tugas kita bersama, untuk membongkar fenomena gunung es. Masyarakat yang terindikasi HIV, dapat ditemukan dan diobati. Saat ini obat dari virus ini sudah ditemukan, namun harus dikonsumsi oleh penderita seumur hidup. Penderitanya perlu dirangkul agar mau diobati,” katanya.
Sementara itu, Ketua Peringatan Hari AIDS Sedunia tingkat Kabupaten Klaten, Muhammad Mujab, mengatakan peringatan ini digelar dengan harapan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang infeksi HIV/AIDS.
Kegiatan yang mengambil tema “Akhiri AIDS, Cegah HIV, Akses Untuk Semua” ini, dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tepat kepada masyarakat, sehingga turut serta dalam gerakan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS.
“Tema tersebut dengan harapan untuk mengajak kita semua segenap pemangku kepentingan dan lapisan masyarakat, untuk meningkatkan komitmen serta dukungan kita semua bergerak, bekerja sama, dan bersinergi dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS, guna mencapai Ending AIDS 2030 atau Indonesia Bebas AIDS,” kata dia. (HS-08)