in

Lestarikan Seni Tradisional, Wayang Kulit dengan Lakon Kalimataya Digelar di Karimunjawa

Bupati Jepara Dian Kristiandi, yang mengenakan peci khas Bugis, menyerahkan wayang Prabu Kresna kepada Ki Dalang Heru Susilo, sebelum pergelaran wayang kulit di Alun-alun Pulau Karimunjawa. (Foto : Jepara.go.id)

 

HALO JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara, mengadakan pertunjukan wayang kulit, di Alun-alun Pulau Karimunjawa, belum lama ini, untuk melestarikan kesenian tradisional tersebut.

Pergelaran menghadirkan dalang Ki Heru Susilo, dengan lakon Kalimataya. Lakon ini mengisahkan keteladanan yang ditunjukkan Puntadewa sebagai raja, untuk kembali membawa ketentraman di negeri Hastina, seusai perang Bharatayuda.

Sebelum pergelaran dimulai, Bupati Jepara Dian Kristiandi, yang mengenakan peci khas Bugis, menyerahkan wayang Prabu Kresna kepada Ki Dalang. Seperti diketahui Prabu Kresna merupakan salah seorang tokoh penting dalam kisah Mahabharata.

Hadir pula dalam kesempatan ini, hadir pula sebagai tamu kehormatan, Mayor Jenderal TNI Ramses Lumban Tobing, Tenaga Pengkaji Bidang Strategi Nasional Lemhannas. Jenderal bintang dua asli Medan ini, tampak mengenakan busana Jawa lengkap dengan blangkon.

Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan pementasan wayang kulit, sehari sebelumnya diga digelar di Pulau Parang. Pergelaran ini, diharapkan dapat terus menggelorakan rasa cinta tanah air, melalui seni dan budaya, khususnya bagi generasi muda.

“Untuk terus menggelorakan kita bisa menyayangi dan melestarikan kebudayaan,” kata dia, seperti dirilis Jepara.go.id.

Adapun Kepulauan Karimunjawa dipilih karena wilayah tersebut mencerminkan miniatur Indonesia.

Mulai dari keberagaman suku, bahasa, budaya dan agama. Keberagaman dan nasionalisme menjadi hal yang terus dikedepankan.

“Pergelaran di Kecamatan Karimunjawa ini sengaja didorong sebab miniatur Indonesia, ada suku Bugis, Mandar, Madura, Bajo, dan Batak,” kata dia.

Meski beraneka ragam, Dian Kristiandi menyebut masyarakatnya tetap mempertahankan kesatuan. Itu dibuktikan dengan semua tahapan pembangunan berjalan lancar dan baik, utamanya di sektor pariwisata.

“Terima kasih kepada masyarakat semua yang sudah menaturalisasi. Tetap dengan budayanya masing-masing, tapi bisa berbaur sekali dengan masyarakat Jawa,” terangnya.

Pergelaran wayang kulit ini dirangkai dengan pendistribusian zakat produktif dari Baznas berupa modal usaha. Sasarannya warga Desa Karimunjawa dan Kemujan, dan tiap-tiap desa ada lima mustahik. Penyerahan dilakukan oleh Bupati Jepara.

Berikutnya, Dian Kristiandi turut menyerahkan bantuan beras sebanyak 4.075 kilogram untuk 815 keluarga warga Desa Karimunjawa, dan 3.175 kilogram untuk 635 keluarga di Desa Kemujan. (HS-08)

Ketua Persit Batang Anjangsana ke Penderita Leukemia

Ajari Cinta Lingkungan, Bupati Jepara Ajak Siswa PAUD Lepasliarkan Ratusan Tukik