in

Lapak Pedagang Johar di Relokasi Masih Dibuka Sampai Juni 2022, Distaru Segera Rehab SCJ

HALO SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang memastikan para pedagang Johar yang saat ini masih menempati relokasi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) masih bisa berada di sana sampai dengan Juni 2022. Meskipun sebenarnya batas sewa lahan tempat relokasi pedagang Pasar Johar di Kawasan MAJT berakhir pada Bulan Desember 2021.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meminta para pedagang tak perlu khawatir dengan habisnya masa sewa lahan di relokasi. Karena diakui sebelumnya para pedagang yang belum mendapatkan lapak di Johar Cagar Budaya merasa resah, mereka khawatir digusur dari tempat relokasi yang ditempati selama ini.

Pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan MAJT, meskipun tidak bisa diperpanjang, namun pihak MAJT masih meminjamkan lahan yang saat ini digunakan sebagai tempat relokasi hingga tahun depan.

“Kami masih nego sama MAJT agar bisa dipakai pedagang sampai Juni. Sampai Juni tahun depan, semua pedagang bisa masuk ke Pasar Johar, setelah semua pedagang pindah, dari MAJT bisa melakukan hal-hal sesuai tanah miliknya,” katanya, Selasa (28/12/2021).

Untuk itu, walikota yang akrab disapa Hendi meminta pedagang yang sudah mendapatkan undian dan nomor lapak bisa segera pindah dan menempati lapaknya di Pasar Johar Cagar Budaya. Dijelaskan, penataan di Pasar Johar dilakukan secara bertahap lantaran masih ada blok yang sedang dibangun.

“Pedagang yang sudah mendapatkan lapak bisa segera pindah. Sambil menunggu blok yang masih dibangun dan direhab,” ujarnya.

Pemkot Semarang menyiapkan enam blok, yaitu Johar Utara, Johar Tengah, Johar Selatan, Kanjengan, Alun-alun Johar, dan Shopping Center Johar (SCJ). Tahun ini, Johar Tengah dan Utara sudah bisa ditempati, dalam waktu dekat pun Johar Selatan pun dipastikan selesai.

“Tahun ini yang sudah tuntas Utara dan Tengah. Akhir tahun nanti Johar Selatan, Kanjengan, dan alun-alun,” tambahnya.

SCJ kata Hendi, akan dipersiapkan untuk mengakomodir pedagang Dasaran Terbuka (DT). Ia mengakui jika Johar Utara, Johar Tengah, Johar Selatan, Kanjengan, Alun-alun Johar belum bisa menampung semua pedagang.

“Nanti akan direhab dulu untuk SCJ, statusnya masih dikontrak pihak ketiga,” terangnya.

Namun demikian, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak ketiga tersebut agar bisa kembali menjadi milik Pemkot Semarang. Bahkan, sebagian sudah dibayar agar bisa digunakan pedagang.

Sementara itu, Plt Kepala Distaru Kota Semarang, M Irwansyah memaparkan, proyek untuk rehab Shopping Centre Johar (SCJ) tersebut saat ini sudah masuk lelang. Lelang diperkirakan berjalan selama dua bulan. Pihaknya telah menyiapkan anggaran rehab SCJ sebesar Rp 5 miliar.

“Kalau lelang bisa dua bulan, mudah-mudahan Februari bisa mulai pengerjaan,”ujar Irwansyah,

Dia melanjutkan, rehab rencananya akan dilakukan di tiga lantai, yakni lantai tiga, empat, dan lima. Pihaknya akan menata tempat tersebut sebagai dasaran dan beberapa lapak. Dinding akan dibuka untuk pencahayaan dan sirkulasi udara.

Di samping itu, pengerjaan Johar Selatan yang juga bakal digunakan untuk menampung pedagang Johar masih berjalan. Pihaknya belum dapat memastikan berapa persen progres pembangunan lantaran pengerjaan dilakukan oleh Satker Kementerian PUPR. Namun demikian, Johar Selatan ditargetkan rampung akhir tahun 2021 ini.

“Pembangunan rampung tahun ini. Mudah-mudahan segera bisa ditempati.

Sedangkan pengerjaan pembangunan Alun-alun Johar kini sudah rampung dan segera dibuka,”pungkasnya. (HS-06)

Minta Pergi tapi Belum Ada yang Mau Beli

Ratusan Personel Gabungan Disiagakan, Untuk Mengawal Pemindahan Pedagang Pasar Weleri