HALO KUDUS – Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo bersama TP PKK Kecamatan Dawe dan TP PKK Desa Colo, membagikan 300 jamu rempah gratis kepada pedagang kaki lima (PKL) dan tukang ojek, di Desa Colo.
Kegiatan tersebut merupakan wujud peran Satgas Jogo Tonggo, dalam upaya memperkuat imun tubuh masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Di mana saat ini, dalam Pandemi Covid-19, kita semua butuh stamina atau daya tahan tubuh terhadap penyakit. Jamu masih menjadi pilihan alternatif masyarakat sebagai ramuan herbal yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan,” kata Mawar Hartopo, seperti dirilis kuduskab.go.id.
Jamu rempah juga berkhasiat baik bagi kesehatan tubuh dan dipercaya mampu mengatasi berbagai gejala penyakit. Di antaranya sebagai obat asam urat, penambah nafsu makan, bahkan untuk kecantikan dengan mencegah jerawat dan bau badan.
Melihat segudang manfaat jamu rempah, Mawar Hartopo mengajak masyarakat melalui TP PKK Desa, untuk mengonsumsi jamu rempah secara rutin.
“Walaupun lebih tepat disebut sebagai pencegahan, namun mengonsumsi jamu secara rutin, juga dipercaya dapat berkhasiat baik bagi kesehatan tubuh dan mengatasi berbagai gejala penyakit,” katanya.
Sementara itu mengawali kegiatan, Mawar Hartopo memberikan paparan untuk TP PKK Kecamatan dan Desa di Balai Desa Colo, Jumat (30/10). Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan, Mawar mengapresiasi pembuatan jamu rempah oleh TP PKK Desa Colo.
Jamu rempah sebagai ramuan tradisional warisan bangsa telah dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Terlebih lagi, dalam upaya melawan penyebaran virus Covid-19 yang terjadi saat ini.
Mawar Hartopo mengatakan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan program Pokja III TP PKK Kabupaten, yaitu pemanfaatan pekarangan. Pasalnya tanaman obat keluarga (Toga) dapat ditanam di sekitar rumah sebagai bahan baku jamu yang dapat digunakan sehari-hari.
Selain itu, dengan menanam tanaman obat, buah, sayuran, dan rempah-rempah di pekarangan dapat memperindah lingkungan dan mempercantik estetika rumah.
“Pembuatan jamu yang berbahan baku herbal tersebut, kiranya dapat memanfaatkan pekarangan rumah yang selama ini belum optimal. Tanaman Obat Keluarga dapat ditanam di lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal,” kata dia. (HS-08)