in

KSOP Tanjung Emas Semarang Minta Pelayar Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Utara Jateng

KSOP Kelas I Tanjung Emas minta pelayar waspadai gelombang tinggi di Perairan Utara Jawa Tengah, Kamis (6/2/2025).

HALO SEMARANG – Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas, Capt Mochamad Abduh meminta kepada para pelayat untuk mewaspadai gelombang tinggi di Perairan Utara Jawa Tengah.

Dia menghimbau dan memperingatkan kepada para nakhoda kapal yang bersandar, berlabuh, berangkat, dan datang di pelabuhan Tanjung Emas agar memperhatikan keselamatan pelayaran terkait dengan dampak dari Siklon Tropis Vince dan Taliah.

Melansir dari laman Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), potensi gelombang laut tinggi di perairan utara Jawa Tengah yang mencapai 2.5 meter dan angin kencang 22 knot hingga 34 knot terjadi di wilayah perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Selain itu potensi hujan lebat juga akan terjadi pada 6-7 Februari 2025.

Dari data BMKG tersebut, Capt Mochamad Abduh menekankan kepada pemilik kapal, pengusaha kapal dan para Nakhoda agar tidak memaksakan kapal untuk berangkat.

Dia juga meminta untuk memperhatikan kelengkapan kenavigasian. Lalu untuk kapal penumpang jenis Ro-Ro, dipastikn pelashingan, berat muatan, penempatan muatan dalam kondisi yang aman.

“Kemudian untuk Tugboat (Tb) tidak diperbolehkan meninggalkan Tongkang (Tk) selama berada di area labuh. Tetap memonitor perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG,” ujarnya, Kamis (6/2/2025).

Hari ini, dia dan jajarannya melakukan inspeksi alur perairan pelabuhan untuk memastikan bahwa pelayaran pelabuhan Tanjung Emas aman dari muatan tongkang (kayu log) yang jatuh ke laut.

“Adapun muatan kapal tongkang yang kandas berupa kayu log yang jatuh ke laut telah ditarik menuju lokasi aman dan tidak menganggu alur pelayaran di dalam kolam pelabuhan,” katanya.

Sementara untuk tindak lanjut terhadap kapal tongkang yang kandas, KSOP Tanjung Emas bekerja sama dengan perusahaan pemilik kapal stakeholder terkait seperti Pelindo untuk segera menarik tongkang tersebut dengan kapal tugboat yang lebih kuat setelah cuaca memungkinkan.

“Hal ini dilaksanakan setelah cuaca membaik karena untuk memperhatikan keselamatan, jangan sampai kita yang menyelamatkan justru malah menjadi celaka karena ombak masih besar,” tandasnya.(HS)

KONI Jateng: Cabor Harus Diikuti Minimal 12 Pengkot/Pengkab untuk Dipertandingkan di Porprov

Wali Kota Semarang Panen Hasil Pertanian dan Bagikan Sembako di Lapas Kedung Pane