HALO KENDAL – Mengetahui program Universal Health Coverage (UHC) yang selama ini menjadi andalan pelayanan kesehatan gratis bagi warga terkena efisiensi anggaran atau refokusing, Ketua DPRD Kendal, Mahfud Sodiq, angkat bicara.
Hal itu diketahuinya setelah terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 18 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. Dirinya menyayangkan keputusan tersebut.
“Anggaran yang direfokusing ini sebenarnya mampu mencakup pengobatan bagi 60 ribu warga Kabupaten Kendal selama satu bulan, dan itu bukan jumlah yang kecil,” ungkap Mahfud, Jumat (20/6/2025).
Menurut Mahfud, langkah refokusing ini memicu kekhawatiran masyarakat, terutama bagi warga kurang mampu yang sangat bergantung pada layanan kesehatan gratis melalui UHC.
“Ini bukan main-main, karena menyangkut persoalan hajat hidup orang banyak, dan seharusnya menjadi prioritas. Kami akan segera meminta agar dikaji ulang. Jangan korbankan rakyat kecil,” tandasnya.
Mahfud menyebut, di anggaran perubahan, pihaknya akan mendorong agar anggaran UHC supaya bisa dikembalikan.
“Nilainya ada sekitar Rp 5 miliar dan itu adalah premi untuk bulan Desember 2025,” sebutnya.
Mahfud kembali menegaskan, direfokusingnya anggaran UHC menjadi persoalan serius, karena tidak semata hanya harus mengembalikan anggaran tersebut di anggaran perubahan, namun menjadi catatan agar TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) tidak semena-mena mengambil anggaran meski ada Inpres tentang efisiensi anggaran.
“Jangan pernah mengambil hak-hak rakyat kecil yang sifatnya mendesak seperti ini,” tandasnya kembali.
Sementara, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kendal, Anita Dianawati saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini tidak ada masalah dalam pelayanan kesehatan masyarakat meski ada refokusing.(HS)