in

Kemenag dan Keuskupan Kaji Pengembangan Wisata Religi di Larantuka

Pertemuan Dirjen Bimas Katolik Suparman (tengah) dengan Uskup Keuskupan Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung, di Larantuka. (Foto : kemenag.go.id)

 

HALO SEMARANG – Kementerian Agama bersama Keuskupan Larantuka, tengah mengkaji pengembangan wisata religi di Larantuka.

Hal ini dibahas bersama dalam pertemuan Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Suparman dangan Uskup Keuskupan Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung, di kediaman Mgr Fransiskus Kopong Kung, di Larantuka, baru-baru ini.

Dalam pertemuan itu, Suparman menggali aspek tradisi keagamaan yang bisa diangkat menjadi program nasional bahkan internasional, sebagai upaya memelihara iman umat melalui kekayaan nilai tradisi Semana Santa yang diwariskan sejak lima abad lalu.

Larantuka adalah salah satu kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya berada di lereng gunung Ile Mandiri, yang memang memiliki ritual khas keagamaan Katolik yang unik ketika menjelang perayaan Paskah.

“Salah satunya yang paling terkenal saat ini adalah Perayaan Semana Santa/ Pekan Suci,” kata Suparman, seperti dirilis kemenag.go.id.

Menurutnya, setiap tahun umat Katolik di Kabupaten Flores Timur, serta dari kabupaten dan provinsi lain datang ke Larantuka untuk mengikuti perayaan Semana Santa. Even ini juga dihadiri wisatawan mancanegara.

Para peziarah berkunjung ke situs-situs bersejarah yang ada di beberapa Kapela- Kapela peninggalan Portugis.

Misalnya Kapela Tuan Meninu, Kepala Tuan Ana, Kapela Tuan Ma dan beberapa Kapela yang ada di Kota Larantuka.

Larantuka dalam beberapa tahun ini sedang gencar dipromosikan sebagai kota wisata spiritual religius Nasional, meskipun belum ada pengumuman resmi dari pemerintah tentang status tersebut.

“Kerja sama Portugal dan Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur, Sister City sejak 2012, menjadi landasan yang tepat menggagas dan menghidupkan wacana Wisata Religi bertaraf Nasional bahkan Internasional bisa terjadi di Larantuka, sebagai pusat ziarah Iman Katolik Asia,” katanya.

“Hal yang sama sudah diperlakukan untuk Borobudur sebagai pusat wisata Religi Buddha atau Prambanan untuk Hindu,” sambungnya sembari menegaskan kesiapannya untuk mendukung dan berkoordinasi dengan lembaga pemerintah.

Uskup Larantuka juga menyatakan siap mendukung untuk menjadikan Larantuka sebagai wisata religi umat Katolik.

Pertemuan ini dihadiri juga Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Adrianus P. Jaya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, Yosef Aloysius Babaputra, Kepala Subbagian Tata Usaha, Petrus Wai Leton, Kepala Seksi Pendidikan Katolik, Adrianus Bajuga Haliwala, Kepala Seksi Urusan Agama Katolik, Paulus Pedro dan Sekjen Keuskupan Larantuka RD. Ancis Kewaelaga. (HS-08)

Bersama Puluhan Ribu Warga, Menag Hadiri Maulid Nabi di Pesantren Roudlotut Thullab Magelang

Bertemu MUI dan Komite Fatwa Bahas Nama Produk Halal, BPJPH Sebut Masyarakat Tak Perlu Ragu