HALO BATANG – Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) kini tengah berproses untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Perubahan itu, menurut Penjabat (Pj) Bupati Lani Dwi Rejeki, merupakan momentum yang akan menarik banyak investasi ke kabupaten di pesisir utara Jawa Tengah itu.
“Perubahan ini akan meningkatkan investasi secara signifikan,” kata dia, Jumat (11/10/2024), seperti dirilis batangkab.go.id.
Jika investasi padat karya berbondong-bondong masuk ke Batang, maka peluang kerja di wilayah itu pun bakal bertambah. Akan ada lebih banyak warga Batang yang memiliki kesempatan untuk bekerja.
Tak hanya itu, restoran-restoran baru bermunculan, demikian pula dengan hotel-hotel megah. Selain itu objek wisata inovatif yang memikat pengunjung dari berbagai penjuru.
Inilah multiplier effect yang digadang-gadang Lani akan menggeliatkan perekonomian Batang.
“Namun, di balik gemerlap KEK, ada tantangan yang harus dihadapi. Lani mengakui, Akan ada penurunan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai dengan PP 40 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus,” jelasnya.
Lani menyebutkan bahwa, insentif pajak yang ditawarkan, mulai dari pengurangan PBB P2 dan BPHTB hingga 50-100%, menjadi “harga” yang harus dibayar untuk memikat investor.
Meski demikian, Lani tetap optimis. Kenaikan pendapatan akan diperoleh dari multiplier effect adanya KEK.
Ia juga membayangkan geliat ekonomi baru di luar kawasan KEK yang akan mengompensasi penurunan PAD tersebut.
“Untuk memastikan KEK tidak hanya menguntungkan investor, Pemkab Batang juga menyiapkan ‘jaring pengaman’. Kita siapkan regulasi terkait insentif daerah dan ketenagakerjaan,” tegasnya.
Tak lupa, ia menekankan pentingnya komitmen perusahaan dalam KEK untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah melalui program CSR.
“Perjalanan Batang menuju era KEK baru dimulai. Dengan perpaduan antara visi yang jelas, regulasi yang mendukung, dan semangat gotong royong antara pemerintah, investor, dan masyarakat, Kabupaten Batang siap menulis babak baru dalam sejarah pembangunannya. Akankah impian menjadi “Semarang kedua” di pesisir utara Jawa Tengah ini terwujud. Hanya waktu yang akan menjawab,” pungkasnya. (HS-08)