HALO PEKALONGAN – Vaksinasi dinilai masih menjadi cara paling ampuh, untuk mengurangi risiko parah dan fatalitas akibat terpapar Covid-19.
Hal itu terlihat dari jumlah pasien Covid-19, yang dirawat di rumah sakit hanya belasan orang, dibanding ratusan orang yang menjalani isolasi mandiri atau isolasi terpusat.
“Untuk kasus terkonfirmasi positif pada 21/2/2022, ada 925 kasus dengan rincian masih aktif 706 kasus, yang dirawat 15, yang isolasi 691. Sebanyak 216 sembuh dan 3 meninggal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr Slamet Budiyanto SKM MKes, Selasa (22/2/2022), seperti dirilis Pekalongankota.go.id.
Dia mengakui ada peningkatan secara signifikan kasus aktif Covid-19 di Kota Pekalongan. Hal itu pula yang menjadikan wilayah ini, langsung berada di papan atas dan masuk 4 terbesar di Jawa Tengah.
“Terkait kasus terkonfirmasi positif, jumlah yang menjalani isolasi terpusat ada 10 orang. Untuk yang di RS yakni gejala sedang dan agak berat ada 15 orang. Ini kapasitas ruangannya cukup sekitar 60-70 persen masih bisa digunakan lagi,” jelas Budi.
Budi menyampaikan ada 5 RS rujukan di Kota Pekalongan, RS rujukan tingkat pertama yakni RSUD Kraton, RS rujukan kedua yakni RSUD Bendan. Kemudian ada 3 RS swasta lainnya sebagai rujukan yakni RS Hermina, RS HA Djunaid, dan RS Karohmah Holistic.
“Untuk rujukan di RS tak sebanyak saat varian delta dulu, pasalnya untuk hasil tracing dan testing kami jumlah positif yang kami periksa dari 100 orang, 30%positif. Angka konfirmasi positif delta pernah sampe 70%, mungkin ini tak lepas dari kekebalan vaksin,” ungkap Budi.
Terkait protokol kesehatan, tak dipungkiri bahwa saat ini banyak yang sudah kendor. Budi meminta agar masyarakat semangat lagi menerapkan protokol kesehatan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 sekarang ini. (HS-08)