HALO REMBANG – Pemkab Rembang akan memprioritaskan pembangunan jalan yang menghubungkan Desa Plawangan sampai sebelah timur Desa Kragan, Kecamatan Kragan.
Hal itu diungkapkan Bupati Rembang, H Abdul Hafidz saat kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Kragan belum lama ini. Dia mengatakan pembangunan jalan alternatif itu merupakan usulan dari masyarakat, karena jalur Pantura yang sempit, juga sudah semakin padat.
Lebih lanjut dia mengatakan pihaknya sebenarnya sudah merencanakan penataan jalan alternatif Plawangan-Kragan, namun terkena refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19.
Karena itu pada 2023, akan dianggarkan lagi pembangunan jalan itu sepanjang lebih kurang 5 kilometer, dengan biaya diperkirakan Rp 5 miliar. Bupati Abdul Hafidz pun menyatakan sudah memerintahkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), untuk menjadikannya program prioritas dan rencana anggaran tersebut tidak boleh diutak-atik.
“Nek sak kilo meter sak miliar, berarti 5 miliar. Pokoke kuwi ojo diutik-utik. Angger diutik-utik, sampeyan sing tak utik-utik. Mpun disekseni dewan-dewan, niki pernyataan resmi dari pemerintah. (Jika satu kilometer satu miliar, berarti lima miliar. Pokoknya itu jangan diganggu. Kalau sampai diganggu, anda yang akan saya ganggu),“ kata dia, seperti dirilis Rembangkab.go.id.
Secara terpisah Kepala Desa Plawangan, Kiswanto, Senin (14/3/2022) mengapresiasi kebijakan Bupati dan bersyukur atas diprioritaskannya jalan alternatif Plawangan-Kragan pada tahun 2023. Pasalnya jalan tersebut sangat membantu mobilitas warga.
Saat inipun jalan tersebut kondisinya sudah rusak. Akses jalan tersebut penting karena dapat memecah kepadatan arus kendaraan dan menghemat waktu pengendara.
“Pembangunan jalan alternatif itu memang penting mas, sudah parah dan memang jalan alternatif itu dilewati banyak orang. Karena jalan alternatif setahu saya semua sudah dikerjakan, cuma yang plawangan sampai kragan belum sama sekali.”
Jalan alternatif ini berada di sebelah selatan pantura atau wilayah desa Plawangan, Balongmulyo, Tegalmulyo dan Kragan. Saat ini jalan alternatif yang sudah banyak ditumbuhi tanaman ini memiliki lebar 3 sampai 4 meter. (HS-08)