in

Ingin Ikuti Jejak Mohamad Natsir

Prof Dr Suharnomo/dok

HALO SEMARANG – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prof Dr Suharnomo ingin mengikuti jejak Mohamad Natsir.

Prof Harnomo, sapaan akrabnya, menjadi satu dari empat kandidat yang mencalonkan diri menjadi Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang periode 2024-2029.

Dia mengaku sudah mencapai puncak saat melakoni perannya sebagai Dekan FEB.

Prof Harnomo memimpin FEB pada periode 2014-2018 dan 2019-2024. Guru Besar Bidang Manajemen itu kian bersemangat karena ingin menjadi orang pertama di FEB yang mampu menduduki kursi Rektor Undip.

Sebenarnya Mohamad Natsir dari FEB pernah terpilih sebagai Rektor Undip pada 2014. Namun, sebelum dilantik, Natsir diangkat sebagai Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Kabinet Kerja 2014-2019.

Sebagai Dekan FEB, banyak sekali prestasi yang ditorehkan Prof Harnomo. Prestasi itu di antaranya FEB Undip secara konsisten menempati peringkat 500 besar dunia.

Semua program studi (prodi) di FEB terakreditasi A dan berkelas internasional. FEB juga memiliki guru besar terbanyak, yakni 21 orang.

Dalam peringkat EduRank, FEB Undip menduduki posisi pertama. Urutan kedua dan ketiga ditempati Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Indonesia Jakarta.

Salah satu keunggulan FEB Undip yang tak dimiliki FEB lain di Indonesia adalah fasilitas Laboratorium Bloomberg, penyedia layanan data, berita dan analitika untuk pasar keuangan yang up to date/real time.

Layanan Bloomberg Professional dan Jasa Media Bloomberg menyediakan data keuangan, pasar, harga, perdagangan, dan berita.

’’Saya maju dengan semangat nothing to lose,’’ ungkap Prof Harnomo.

Pria kelahiran Grobogan, 22 Juli 1970 ini saat ini juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jateng dan Ketua Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI).

Visi dan misinya adalah membawa Undip bereputasi internasional dan banyak bermanfaat untuk masyarakat. Dia menekankan pentingnya basis kompetensi untuk semua dosen.

’’Dosennya harus canggih, bukan metodologinya, dan universitas wajib bertanggung jawab terhadap lulusannya,’’ jelasnya.

Prof Harnomo terbiasa dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas. Dia sangat jarang pulang sebelum maghrib.

’’Saya sangat senang karena FEB menjadi yang terbaik,’’ tegasnya.

Seperti diketahui, tahapan pemilihan Rektor Undip 2024-2029 dimulai sejak akhir Januari lalu. Tahapan diawali dengan sosialisasi pada 25 Januari-3 Februari 2023, kemudian dilanjutkan pendaftaran bakal calon (6-13 Februari 2023).

Proses pemilihan rektor diteruskan dengan tahapan perpanjangan pendaftaran pada 13-17 Februari 2023, penetapan bakal calon rektor (22 Februari 2023), pemaparan program kerja dan penetapan calon rektor (7 Maret 2023).

Setelah itu, debat antarcalon yang digelar 9 Maret 2023, pemilihan tahap 1 (9 Maret), pemilihan tahap 2 (16 Maret), dan terakhir pelantikan rektor terpilih (30 April 2023). Sayang, tahapan itu dipastikaan batal selepas proses pemilihan ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Terhadap penundaan itu, Prof Harnomo menyikapinya dengan bijak dan memilih sabar menunggu.(HS)

Ganjar Ngabuburit Gowes ke PA Al-Karomah, Pengasuh: Istimewa Sekali

Taisei Marukawa Perpanjang Kontrak Dengan PSIS Hingga 2025