HALO KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal telah berupaya semaksimal mungkin memberikan layanan Pendidikan dasar yang unggul dan kompetitif. Hal itu sejalan dengan program strategis utama pemerintah melalui Balai Besar Guru Penggerak Jawa Tengah yakni Program Guru Penggerak (PGP) dan Sekolah Penggerak.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan kegiatan pengembangan profesi, melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar pendidik mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik.
Asisten Pemeritah dan Kesejahteraan Rakyat Muhammad Noor Fauzi mewakili Bupati Kendal, memberikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan PGP angkatan ke 11 tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan, saat membuka Festival Program Guru Penggerak, di Pendopo Tumenggung Bahurekso Setda Kendal, Rabu (4/12/2024). Menurutnya, guru, orang tua dan pemerintah hendaknya selaras mengoptimalkan potensi siswa melalui berbagai pembelajaran nyaman dan humanis bagi siswa.
“Guru Penggerak memiliki tugas mulia, tentunya seorang guru penggerak diharapkan dapat mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada siswa,” ujar Noor Fauzi.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal Ferinando RAD Bonay menyampaikan pada Program Guru Penggerak tahun 2024 angkatan 11 berjumlah 90 guru, secara total saat ini guru penggerak dari angkatan 5-11 berjumlah 700-an.
“Kita baru mulai dari angkatan 5 sehingga jumlah guru penggerak jika ditotal sampai saat ini angkatan 11 kurang lebih 700 an, maka dari itu saya berharap kepada seluruh guru penggerak untuk dapat mengimplementasikan materinya kepada para guru lain agar hal baik yang telah dimiliki menjadi tuntutan guru lain,” ujarnya.
Lebih lanjut Kadisdikbud menjelaskan jika, Program PGP didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama 6 bulan.
“Dengan kegiatan ini kita berharap bahwa para guru penggerak angkatan 11 ini bisa menerapkan apa yang sudah mereka pelajari selama 6 bulan, bagaimana mereka berkolaborasi dan bagimana mereka membagi praktek baiknya, untuk menghasilkan pembelajaran yang lebih baik, lebih Inovatif terhadap peserta didik,” jelasnya.
Usai acara Asisten Pemeritah dan Kesejahteraan, Kadisdikbud, bersama Widyaiswara dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah, beserta rombongan menyempatkan melihat inovasi dari masing masing guru PGP angkatan 11 yang telah mempresentasikan di setiap stand. (HS-06)