HALO KENDAL – Melambungnya harga kedelai membuat perajin tahu tempe di Kendal kelimpungan. Pasalnya, harga kedelai kini tembus di atas Rp 14 ribu perkilogram sejak setengah bulan lalu.
Padahal belum lama ini, para perajin sudah menaikkan harga tahu, ketika harga kedelai masih Rp 12 ribu per kilogram. Sehingga tidak mungkin lagi menaikkan harga.
Seperti diungkapkan perajin tahu di Kota Kendal, Sugeng. Menurutnya, harga kedelai pada pekan lalu sudah mencapai Rp 14.250 per kilogram.
“Sementara ini kami hanya bisa bertahan, meski harus mengurangi produksi,” ungkapnya, Senin (14/11/2022).
Sugeng menjelaskan, ketika kondisi normal, dirinya per hari bisa memproduksi di atas 30 drum tahu, namun untuk saat ini hanya mampu produksi di bawahnya.
Untuk harga satu drum tahu sekarang Rp 230 ribu. Harga ini sudah dinaikkan beberapa bulan lalu, yang per drum masih Rp 200 ribu.
“Produksi jelas turun, kalau sekarang bisa 20 drum sampai 25 drum sudah bagus,” jelas Sugeng.
Ditambahkan, saat ini memang sudah ada subsidi harga kedelai dari pemerintah sebesar Rp 1.000 per kilogram. Namun pemberian subsidi harga kedelai ini dibatasi.
“Pemberian subsidi seribu rupiah per kilogram pun tidak tentu, sehingga belum bisa dipastikan, dan jumlahnya sedikit,” imbuh Sugeng.
Sementara itu, Sulastri, pengusaha warung makan di Cepiring mengatakan, harga tahu dan tempe sudah mulai naik lagi mulai pekan ini.
“Harga tahu per 10 biji yang biasanya Rp 6 ribu, naik menjadi Rp 7 ribu. Sedangkan harga di tempat biasanya Rp 5 ribu naik menjadi Rp 6 ribu yang kotak itu,” bebernya.
Sebenarnya Sulastri tidak mempermasalahkan naiknya harga tahu maupun tempe.
Karena menurutnya, naiknya harga tahu dan tempe hanya mengikuti harga kedelai yang naik. Supaya perajin tahu dan tempe bisa mendapatkan untung.
“Biarin sajalah naik, gak papa. Kan mengikuti harga kedelai yang naik. Selain itu, perajin tahu dan tempe juga cari untung,” ujar Sulastri. (HS-06)