in

Hanya Ada Satu Pedagang Yang Bersedia Tempati Pusat UMKM Cepoko, Gunungpati

Dokumen UMKM Center Cepoko

 

HALO SEMARANG – Keberadaan pusat UMKM di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gungpati hingga kini belum dimaksimalkan oleh masyarakat setempat. Padahal, tempat tersbeut dibangun menggunakan APBD Kota Semarang dan menelan anggaran mencapai Rp 3 miliar.

Pantauan dilapangan, saat ini baru ada satu pedagang yang menempati shelter UMKM Cepoko Gunungpati. Masroah (61), warga Kelurahan Cepoko Kecamatan Gungpati tersebut menempati shelter setelah mengetahui ada pengumuman resmi dari pihak kelurahan. “Berjualan seadanya dulu, di sini sendirian, kabarnya besok Minggu semua baru mau jualan,” katanya, Kamis (24/1).

Namun, sejak dibangun pada Juli hingga selesai pada November 2018, belum dimanfaatkan masyarakat setempat. Disinyalir, para pedagang enggan menempati kios-kios tersebut karena sepi pengunjung.

“Masih sepi, karena tidak banyak pengunjung yang mampir ke sini kalau tidak ada kegiatan dari Pemkot Semarang,” kata Siti Aminah, warga sekitar yang ditemui sedang beristirahat di loksi, Kamis (24/1).

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto belum lama ini mengatakan, pembangunan UMKM center tersebut guna menunjang kebutuhan wisata di Desa Kandri Kecamatan Gunungpati.
“Nah di dalamnya kita minta diisi pedagang dari Cepoko atau dari Kandri,” ujar Fajar.

Fasilitas yang berdiri di atas lahan hampir 700 meter persegi tersebut juga sudah diserahkan kepada pihak Kelurahan Cepoko. Untuk nantinya dapat dikelola oleh karangtaruna setempat.

Dalam hal ini, Fajar juga menyayangkan jika fasilitas tersebut belum benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. UMKM center Cepoko itu dapat menampung 10 pedagang kuliner dan 40 penjual souvenir.
Selain itu, keberadaan halaman yang luas, juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan workshop, pameran, atau olahraga oleh masyarakat.

Tahun 2019 ini direncanakan juga akan dibangun pagar keliling di UMKM Center Cepoko tersebut. Dinas Perdagangan juga akan berkoorinasi dengan dinas-dinas terkait untuk menggelar pelatihan yang bertujuan ekonomi kerakyatan.(HS)

Tanpa Klub, Younghusband Berpotensi Merapat ke PSIS

Jelang 32 Besar Piala Indonesia, PSIS Buta Kekuatan Persibat