in

GIIAS Semarang 2025: Mobil Listrik Mengkilap, Dompet Masyarakat Kusam

Tampilan BAIC BJ30 Hybrid yang resmi diperkenalkan perdana di ajang GIIAS Semarang 2025 yang berlangsung di Muladi Dome Undip Semarang, Rabu (24/9/2025).

DI tengah hiruk-pikuk Muladi Dome UNDIP di Jl Prof Soedarto, Tembalang, Kota Semarang deretan SUV listrik China menggoda mata dengan baterai supercepat dan desain futuristik, Minggu (28/9/2025).

Tapi saat sales mendekat dengan senyum lebar, ada pengunjung yang cuma bisa geleng-geleng kepala sambil hitung-hitungan cicilan bulanan yang masih belum terbayarkan.

“Mau test drive, Mas?” tanya sales. “Hanya lihat-lihat saja kok,” jawab pengunjung yang juga penulis berita ini sambil dalam hati tertawa getir.

Selamat datang di GIIAS Semarang 2025, pesta otomotif yang katanya booster ekonomi Jawa Tengah, tapi di tengah situasi ekonomi nasional yang lagi ‘mogok’ – inflasi merayap, daya beli ambruk, dan penjualan mobil nasional anjlok hingga 19% (Agustus 2025).

Acara ini baru tutup hari ini, 28 September 2025 setelah dibuka pada tanggal 24 September, meninggalkan cerita manis: ribuan pengunjung, promo gila-gilaan, tapi juga satire pahit soal mimpi mobil baru saat tagihan listrik aja bikin pusing.

GIIAS, singkatan Gaikindo Indonesia International Auto Show, bukan sekadar pameran mobil. Ini seri nasional yang sudah singgah Jakarta, Surabaya, dan kini Semarang sebagai edisi keempat.

Digelar di lantai 2 Gedung Serba Guna Muladi Dome, Universitas Diponegoro, acara ini ubah area kampus jadi showroom raksasa. Rektor UNDIP, Prof Dr Suharnomo, ikut grand opening bareng Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, sambil mengatakan “sinergi pendidikan dan industri untuk masa depan berkelanjutan”.

Tapi, mahasiswa di sebelah penulis yang lagi antre tiket Rp 20.000 weekday atau Rp 30.000 weekend mungkin mikir, “Ini kuliah gratis atau bayar parkir mobil orang kaya?” Tapi tak apalah, sesekali ngajak jalan-jalan gebetan dan cuci mata sambil nyeruput es teh jumbo.

Project Director GIIAS The Series, Abiyoso Wietono mengatakan, pihaknya ingin pengunjung tak hanya lihat, tapi rasakan inovasi otomotif di tengah tantangan ekonomi.

Yang bikin acara ini kinclong adalah kehadiran 19 merek kendaraan bermotor, plus 32 industri pendukung. Dari veteran seperti Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu, Mazda, Mitsubishi, sampai enam merek baru yang debut di Jateng: Vinfast untuk mobil penumpang, Benelli, Benda, Keeway untuk motor. Total 13 merek mobil, 5 motor, dan komersial vehicle.

Tapi, di tengah ekonomi nasional tumbuh cuma 4,8% Q2/2025 – di bawah target dan lesu di otomotif – ini seperti pesta ulang tahun saat kantong bolong.

Pengunjung di booth EV? Banyak yang foto-foto, tapi transaksi? Hehehe…

Secara total, 19 merek kendaraan turut serta dalam pameran ini, terdiri atas 14 merek mobil dan 5 merek motor. Tidak hanya itu, lebih dari 30 merek dari industri pendukung juga ikut meramaikan gelaran lima hari tersebut.

Pameran ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai sponsor. Astra Financial kembali hadir sebagai Platinum Sponsor, bersama FIFGROUP, ACC, TAF, Asuransi Astra, Astra Life, AstraPay, SEVA, dan Bank Saqu. Selain itu, dukungan juga datang dari PLN Mobile serta Berkah Event.

Pengunjung ternyata juga bisa menikmati berbagai agenda menarik mulai dari peluncuran kendaraan baru, edukasi teknologi otomotif, hingga hiburan khas GIIAS.

Sebagai bagian dari rangkaian GIIAS The Series 2025, Semarang menjadi kota ketiga setelah Tangerang dan Surabaya. Usai Semarang, pameran ini akan berlanjut ke Bandung pada awal Oktober dan ditutup di Makassar pada November mendatang.(HS)

Friendship Run Borobudur Maraton 2025 Lecut Ekonomi Daerah

Wisudawan UPS Tegal Diharapkan Hasilkan Riset Bermanfaat bagi Masyarakat