in

Ganjar Ingin Garap Ekonomi Kreatif, Luncurkan Co-Working Space di Semarang

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meresmikan co-working space di UMKM Center Jalan Setiabudhi No 192, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

 

 

HALO SEMARANG – Beberapa kali berkunjung ke kantor unicorn asal Indonesia, ternyata menginspirasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memperbanyak ruang-ruang pertumbuhan ekonomi digital.

Jumat (31/1/2020) malam, gubernur berambut putih itu meresmikan satu co-working space di Semarang yang dilengkapi dengan UMKM center.

Hetero Space labelnya. Berada di UMKM Center Jalan Setiabudhi No 192, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Layaknya co-working space lainnya, Hetero Space juga dilengkapi berbagai fasilitas kantor kekinian, di antaranya jaringan internet berkecepatan tinggi, ruang santai sampai ruang rapat. Selain itu ada pula private office.

“Co-Working Space ini akan membuka pikiran dan menciptakan enterpreneur. Kalau hari ini bisa menjadi virus dan bisa dikelola dengan baik, ini akan menjadi kekuatan ekonomi baru,” kata Ganjar.

Ternyata, lanjut Ganjar, Hetero Space ini mampu menjadi magnet untuk siapapun datang dan berbagi. Hal tersebut menurut Ganjar bisa terjadi karena mereka punya kesamaan pikiran, yakni pikiran kreatif, pikiran maju dan pikiran sejahtera bersama-sama. Bahkan, jika ruang ini menunjukkan perkembangan positif, tidak menutup kemungkinan Ganjar membuka ruang serupa di berbagai daerah di Jateng.

“Mereka sudah mulai berpraktik dan mereka bisa berbagi pengalaman. Anak-anak mudanya keren lho itu, datang dari Depok, Jakarta Surabaya. Kalau sukses kami akan membuat yang serupa di Solo Raya, Banyumas Raya, Pekalongan Raya dan lainnya. Sehingga kami bisa menularkan kreativitas,” katanya.

Ganjar mengatakan, saat ini dunia perekonomian sangat bergantung pada sektor ekonomi kreatif. Bahkan tidak menutup kemungkinan ekonomi kreatif bakal menjadi salah satu penyumbang APBD yang potensial. Di Jawa Tengah, lanjut Ganjar, saat ini kondisi pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis online masih landai, jadi perlu gerakan masif terutama dari pemuda.

“Ini adalah yang saya bayangkan dua tahun lalu, dan sekarang terwujud. Ekraf (ekonomi kreatif) yang paling potensial menyumbang APBD dan pertumbuhan ekonomi. Siapa yang bisa mengarahkan ini? Maka perlu provokator. Perlu ada yang memulai,” katanya.

Sementara, di sektor UMKM, Ganjar mengatakan ruang ini bisa menjadi pemicu kreativitas yang sangat efektif. Asalkan para pelaku UMKM tersebut benar-benar memanfaatkan jaringan terutama dari pengusaha-pengusaha muda yang melek teknologi. Bahkan jika pelaku UMKM tersebut bisa turut menekuni bisnis digital, tidak menutup kemungkinan bisa menjalin kemitraan dengan pemerintahan.

“Kita punya produk lokal, bagus kualitasnya, nah bagaimana menjualnya. Mereka kan punya jejaring, otomatis produk lokal itu akan terangkat. Jangan lupa, kalau mereka bisa membuat list kebutuhan pemerintah dan dimasukkan ke katalog, kita bisa membeli,” kata Ganjar.

Salah satu enterpreneur yang telah memanfaatkan Hetero Space adalah Deni, Manager Google Developer Group Semarang. Saat Ganjar tiba, dia tengah melakukan meeting call developer se Asia Tenggara.
“Kawan-kawan sangat menyambut dengan antusias launching Hetero Space ini. Bahkan ini juga langsung di support kawan-kawan dari Jakarta, Depok dan Surabaya. Keren lah,” katanya.(HS)

Ingin Teruskan Estafet Program Jokowi, Wali Kota Semarang Perkenalkan Mobil Esemka ke Masyarakat

Hanya Empat yang Pulang, Ganjar Pranowo Siap Boyong Mahasiswa Jateng di Tiongkok