in

Ganjar Dicurhati Mbah Hartono, Air Bengawan Solo Kini Hitam Akibat Pencemaran

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo berbincang dengan Hartono, petani yang biasa menanam palawija di bantaran Sungai Bengawan Solo.

 

HALO SEMARANG – Seorang kakek langsung berlari mendekati Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat dia sidak Bengawan Solo di Karanganyar, Kamis (6/8/2020).

Kakek bernama Hartono (70), petani yang biasa menanam palawija di bantaran Sungai Bengawan Solo itu langsung ngudhoroso kepada orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Kepada Ganjar, Mbah Hartono mengeluhkan kondisi Bengawan Solo yang tercemar oleh limbah pabrik maupun peternakan babi. Akibatnya, air Bengawan Solo menjadi hitam pekat dan baunya tidak sedap.

“Dulu itu airnya jernih sekali pak, sampai ikan yang berenang terlihat. Sekitar tahun 1980-an itu airnya masih jernih, saya biasa berenang di sungai ini,” cerita Mbah Hartono.

Namun setelah banyak pabrik dan peternakan babi berdiri di sekitar lokasi itu, kondisinya langsung berubah. Air sungai hitam pekat dan baunya tidak sedap.

“Sekarang seperti ini, hitam sekali airnya. Baunya juga tidak sedap, ya karena limbah-limbah pabrik itu,” terangnya.

Ganjar hari itu memang sengaja sidak ke Bengawan Solo untuk melihat kondisi sungai itu. Sebab, pencemaran masih saja terjadi meskipun pihaknya sudah melakukan berbagai program pencegahan.

“Saya ditugasi untuk membereskan ini, makanya saya cek untuk memastikan tidak ada perusahaan yang membuang limbah langsung ke sungai,” kata Ganjar.

Dari hasil sidaknya itu, dia menemukan adanya perusahaan yang masih nekat membuang limbah perusahaannya langsung ke sungai.

Ganjar juga sempat menemukan ada bangkai babi yang mengambang di aliran sungai tersebut.

“Ini tidak boleh, makanya saya minta perusahaan-perusahaan memperbaiki ini. Saya belum akan mengambil langkah hukum karena semua sudah sepakat untuk memperbaiki. Tapi kalau tetap nekat membuang limbah ke sungai, ya mohon maaf, nanti kami tindak secara hukum,” pungkasnya.(HS)

Sidak ke Bengawan Solo, Ganjar Temukan Pipa Siluman dan Bangkai Babi

Cegah Penularan Covid-19, Warga Kota Semarang Diminta Tak Selenggarakan Lomba 17-an