in

Enam Perempuan Pesepeda Jakarta – Denpasar Kampanyekan Pariwisata Di Tengah Pandemi

Enam pesepeda dari WCC yang melakukan perjalanan 1000 KM Jakarta – Denpasar, saat transit di Satu Kata Kafe SPBU Jambearum Kendal, Kamis (5/11/2020).

 

HALO KENDAL – Dalam rangka mengkampanyekan pariwisata di tengah pandemi yang tidak tahu kapan akan berakhir, enam perempuan mengayuh sepeda dengan menempuh jarak 1000 KM dari Jakarta menuju Denpasar, demi kampanye Bali Pulih.

Rombongan enam perempuan pesepeda, tiba di transit Satu Kata Kafe, yang berlokasi di SPBU Desa Jambearum, Kecamatan Patebon Kendal, bersama 30 pesepeda dari Pekalongan dan 20 pesepeda dari Kendal, Kamis (5/11/2020).

Ketua Woman Cycling Community (WCC) Nusantara, sekaligus penggagas kegiatan bersepeda 1000 KM, Trilara Prasetya Rina (49) atau yang akrab disapa Lara menjelaskan, kegiatan ini utamanya sebagai kampanye pariwisata Bali.

“Di samping itu, juga untuk menggiatkan UMKM di sepanjang jalan yang kami lalui, sekaligus memberikan semangat positif dalam menghadapi pandemi Covid-19,” terang Lara.

Dikatakan, kegiatan yang dimulai, Minggu (1/11/2020) dikuti enam perempuan anggota WCC yang berdedikasi ekstra. Selain irinya, kemudian ada Kasih (39), Ocha (39), Sagita (30), Mahayanthi (30), dan Riris Sihite (29).

Dengan dibantu beberapa official, di antaranya Christine, Putriantika dan Heru, juga dikawal oleh 15 personel dari PBIC Pusat.

“Bali Pulih adalah benang merah, untuk menuju perubahan tatanan kehidupan Bali di era kenormalan baru. Karena dengan adanya pandemi, wisata Bali sangat sepi saat ini,” ungkapnya.

Dijelaskan, hampir 90 persen masyarakat Bali menggantungkan kehidupannya dari sektor pariwisata.

“Ketika pariwisata ditutup karena pandemi, bagaimana nasib mereka. Dari sinilah muncul keinginan untuk mengampanyekan Bali Pulih,” jelas Lara.

Dia pun ingin, agar perempuan ikut aktif berpartisipasi dengan menyebarkan pesan positif tentang kesiapan menyambut dibukanya kembali dunia pariwisata di Bali.

“Tentunya tetap mengedepankan kepatuhan pelaksanaan 3M sebagai penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” imbuhnya.

Dengan visi pemberdayaan perempuan dan lewat kegiatan ini, Lara berharap agar semua kaum hawa ikut berempati melihat dampak pandemi di Bali.

“Tak hanya sebatas endurance yang terlatih, tapi mereka juga punya komitmen untuk menuangkan semangat dan dedikasi atas apa yang dicintai keluarga pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” jelas Lara.

Enam pesepeda WCC yang rencananya akan sampai di Bali pada tanggal 14 November 2020 tersebut, saat berada di beberapa Kabupaten/Kota disambut dan dilepas oleh pejabat daerah setempat.

“Di Bandung kami dilepas oleh Wali Kota Bandung, kemudian di Kota Cirebon dilepas oleh Wali Kota Cirebon, dan di Kota Pekalongan dilepas oleh Kapolres Pekalongan,” ujarnya.

Menurut komuitas Bike To Work Kendal, Hamid (49) dari tim Rajawali mengatakan, sudah saatnya Kabupaten Kendal mengkampanyekan gairah destinasi wisata dengan kegiatan yang positif salah satunya bersepeda.

Sementara itu, pemilik Satu Kata Kafe, Marcelli Lianawaty mengaku mengapresiasi apa yang dilakukan oleh rekan-rekan WCC dalam mengkampanyekan pariwisata dan edukasi pandemi Covid-19 ini.

Pengusaha beberapa SPBU yang juga sebagai pegiat sosial tersebut mengungkapkan, dengan dilakukannya kampanye ini, harapannya bisa mengangkat kembali potensi wisata di Indonesia yang terdampak pandemi.

“Makanya saya sambut teman-teman perempuan dari WCC yang mampir di tempat kami. Tadi saya juga memberikan kenang-kenangan kepada mereka paket Kopi Liberika Kendal. Supaya Kopi Kendal bisa terkenal di Bali,” pungkas Marcelli. (HS-EI)

Terima Kunjungan Pemkab Tulungagung, Tavip Sebut Camat Ujung Tombak Penurunan Covid-19

Jamin Akurasi, BMKG Rutin Kalibrasi Peralatan