in

Empat Warga Semarang Jadi Korban Kecelakaan Bus Maut saat Umrah, Kerabat Berduka

Kediaman keluarga yang menjadi korban kecelakaan bus maut rombongan umrah, saat didatangi pelayat di Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu (22/3/2025). 

HALO SEMARANG – Empat warga Kota Semarang ternyata menjadi korban kecelakaan bus maut dalam rombongan umrah di Arab Saudi. Keempat korban itu merupakan satu keluarga warga Vila Pinus Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Satu keluarga masing-masing pasangan suami istri M Dawam Mahmud (49) dan Sumarsih (45) beserta dua putrinya, Areline Nawallya Adam (22) dan Audrya Malika Adam (16). Atas meninggalnya korban ini para kerabat pun berduka. Sejumlah karangan bunga sudah terpasang di kediaman korban.

Kakak kandung korban Dawam, Indah merasakan kesedihan yang mendalam atas meninggalnya kerabatnya. Keluarga korban dan keluarganya sangat dekat sehingga terdapat rasa kehilangan yang mendalam.

“Kami akrab sekali karena istri saya kakak beradik hanya dua. Keponakan saya akrab dengan anak saya. Mereka kumpul di rumah pamit-pamitan, besok paginya, hari Senin (17/3)  baru berangkat. Saya ditinggal di Jakarta,” ujarnya saat ditemui di rumah duka, Sabtu (22/3/2025).

Ia awalnya tak percaya atas kabar tragedi yang mendalam ini. Namun setelah ada kabar dari KBRI, ia langsung tak kuasa meneteskan air mata.

“Kami pun nggak menyangka kalau belum terima kabar. Kami awalnya pun nggak percaya kabar seperti itu. Kami terima info dari Kementerian Luar Negeri dari KBRI ternyata memang kabarnya benar,” imbuhnya.

Kabar tersebut dia dengar hari Jumat (21/3) sekitar pukul 02.30 WIB. Sebelum berangkat sekeluarga itu pamit ke rumah Erma. Tidak ada firasat namun sebelumnya korban, Audrya tiba-tiba menunjukkan hasil lukisannya di sekolah dan minta untuk disimpan.

“Tidak ada firasat apapun. Namun yang paling kecil, Audrya dijemput dari Insan Cendekia Tangerang itu pulang-pulang khusus bawa hasil karya lukisan dari sekolahan, dapat apresiasi. Bilang ke saya, pakde-pakde saya bikin lukisan bagus banget nggak sih?’. Dikasih ke saya buat disimpan, padahal itu ada bundanya. Itu terakhir yang paling berkesan,” ucap Erma.

Komunikasi dengan korban dilakukan terkahir oleh rekan Dawam lewat pesan singkat yang membahas soal pertandingan sepakbola Timnas Indonesia lawan Australia pada Kamis sore. Setelah itu tidak ada komunikasi lagi.

“Sama temannya itu pas ada bola tanya ya skornya 5-1. Jam 17.00 WIB itu. Setelah itu tidak ada komunikasi,” katanya.

Dia menjelaskan sekeluarga itu memang berencana Idul Fitri di Arab Saudi. Oleh sebab itu dia mengatur jadwal umroh hingga usai Idul Fitri baru pulang ke Indonesia.

“Berangkatnya tiga hari sebelum kejadian. Rencana mau Idul Fitri di sana sekalian. Memang keinginannya,” kata Erma dengan mata mulai berkaca-kaca.

Erma kini sedang mengurus berbagai dokumen untuk jenazah para korban. Rencananya jenazah akan dimakamkan di Arab Saudi.

“Rencana dimakamkan di sana. Kami sudah urus suratnya. Katanya banyak orang yang ingin wafat disana, kami sekeluarga kemudian ikhlas, dimakamkan di sana,” tutup Erma.

Sebagain informasi, kecelakaan tersebut terjadi pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat. Bus sempat terbalik lalu terbakar. (HS-06)

Imigrasi Semarang Sambut Hangat Rombongan Mudik Bersama Kemenimipas 2025

Gelar Pelatihan Bank Sampah, Dinsos KBPP Pemalang : Sarana Edukasi Dan Pemberdayaan Ekonomi