HALO SRAGEN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kabupaten Sragen mengadakan penanaman bibit pohon masal, baru-baru ini, dalam rangka mewujudkan salah satu dari 8 butir Misi “Asta Cita” Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.
Kegiatan tersebut sekaligus sebagai bentuk pengamalan UU No 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, yang menjelaskan bahwa proses pembinaan melibatkan unsur warga binaan, petugas, dan masyarakat.
Untuk itu Kepala Lapas Kelas IIA Sragen, Mohamad Maolana, turut mengundang Sekda, Forkopimda, Kepala OPD, Kepala Kemenag, dan Pimpinan BUMD beserta jajaran, Ketua Yayasan di lingkungan Kabupaten Sragen, Camat Sragen Kota dan Lurah Sragen Wetan, serta LKD dan warga di sekitar Lapas Kelas IIA Sragen.
“Merupakan tugas kami untuk selalu mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa sekarang ini tidak ada yang perlu ditakuti dari pemasyarakatan, untuk itu kami mengajak Bapak / Ibu semua sebagai bentuk kepedulian terhadap berlangsungnya pembinaan,” kata dia, seperti dirilis sragenkab.go.id.
Maolana menguraikan sebanyak 200 bibit pohon durian dan 2.000 bibit pohon pepaya akan ditanam di 2,5 hektare kebun dan 1 hektare lahan di dalam bangunan Lapas IIA Sragen dengan 1.000 bibit pohon jati dan 1.000 bibit pohon mahoni dijadikan sebagai pagarnya.
Dalam sebulan, pohon pepaya yang sudah tinggi akan diganti dengan tanaman jagung agar bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak milik Lapas IIA Sragen.
Tidak hanya itu, penanaman padi juga akan dilakukan di sawah seluas 2 hektare milik Lapas IIA Sragen.
“Hari ini kita akan menanam bibit pohon di lahan sebelah barat, untuk lahan sebelah utara dan timur kami jadwalkan penanaman dengan Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan serta siswa-siswi SD di sekitar sini,” terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa aktif dalam kegiatan pembinaan merupakan salah satu syarat agar warga binaan mendapatkan predikat berkelakuan baik, untuk itu warga binaan yang sudah memenuhi syarat program asimilasi diperbolehkan bekerja di luar bangunan.
“Kegiatan penanaman pohon massal ini termasuk dalam program pembinaan kemandirian yang bertujuan agar warga binaan pemasyarakatan menyadari kesalahan, tidak mengulangi tindak pidana, dan nantinya kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, hidup mandiri, dan produktif.” tegasnya.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Kakanwil Ditjen) Pemasyarakatan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Kunrat Kasmiri, memaparkan bahwa kegiatan penanaman bibit pohon secara massal ,dilaksanakan di 600 UPT Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Kemenimipas) sebagai upaya akselerasi terwujudnya ketahanan pangan di NKRI.
“Sebagaimana amanat Bapak Menteri dan Bapak Dirjen, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan serta manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat, petugas, warga binaan, termasuk keluarga dari warga binaan yang kurang mampu,” kata dia.
Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jateng mengatakan bahwa setelah Hari Raya Lebaran Tahun 2025, Kemenimipas akan mengadakan pameran hasil bumi dari seluruh Indonesia secara simultan.
Agenda ini sebagai bukti dukungan dari lapisan terbawah terhadap implementasi program nasional yang diprakarsai Presiden Prabowo tersebut.
“Program ini memerlukan peran kita semua agar dapat berjalan dengan baik, untuk itu saya harap Bapak Kalapas IIA Sragen dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sragen.” pesannya.
Hadir Wakil Bupati (Wabup) Sragen, H Suroto mewakili Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, untuk memberikan sambutan.
“Kepada seluruh dinas dan instansi di Kabupaten Sragen, mari kita saling bahu-membahu dan bergotong-royong dalam menyongsong ketahanan pangan. Jika kita tidak kompak, niscaya swasembada pangan hanya menjadi sebuah teori.” imbaunya.
Sebagaimana yang telah disampaikan dalam Penanaman Jagung Serentak di Kecamatan Miri yang diinisiasi oleh Polres Sragen pada Selasa (21/1/2025), Wabup Sragen kembali meminta agar tidak ada lahan tertidur milik pemerintah, warga, maupun bekas pabrik yang tidak dimanfaatkan untuk bercocoktanam.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Sragen, Suparno, menyampaikan dukungannya terhadap gebrakan Kalapas Maolana untuk menciptakan suasana penuh keakraban dalam pemasyarakatan dan pembinaan.
“Harapan kami dalam melayani Masyarakat Sragen adalah menciptakan Kabupaten Sragen yang semakin bersih dengan nilai kekeluargaan yang lebih kental.” ucapnya. (HS-08)