HALO SEMARANG – Generasi Muda Khonghucu (Gemaku) Indonesia mendukung imbauan pemerintah dalam hal ini Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia tentang perayaan Imlek secara sederhana dan dilaksanakan secara virtual.
‘’Imlek bagi umat Khonghucu merupakan momentum sakral untuk refleksi diri yang di dalamnya sarat dengan nilai-nilai spiritual yang diikuti dengan rangkaian upacara ritual peribadahan yang umumnya dilaksanakan oleh umat Khonghucu di Indonesia,’’ ujar Ketua Gemaku Kristan, Jumat (5/2/2021).
Namun, lanjut dia, dalam kondisi pandemi sudah selayaknya umat Khonghucu mengutamakan kepentingan yang lebih besar tentang Indonesia bebas pandemi.
Memutus mata rantai Covid-19 dengan mengikuti imbauan pemerintah untuk melaksanakan Imlek secara sederhana, menjalani rangkaian ritual peribadahan secara virtual, juga menahan diri untuk melaksanakan pertemuan-pertemuan keluarga secara masif.
‘’Terlebih dalam kondisi saat ini, umat Khonghucu sejatinya dapat menjauhi kesan ‘bermewah-mewahan’ dalam perayaan Imlek tahun ini,’’ tuturnya.
Kristan menjelaskan, karena substansi nilai-nilai Imlek dalam pemahaman agama Khonghucu adalah tentang momentum syukur dan introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depan.
Memang belum hilang dari ingatan tentang kesan ketidakpedulian Presiden Joko Widodo kepada umat Khonghucu Indonesia yang telah menjadi satu-satunya Presiden yang memutus mata rantai kehadiran Presiden sebagai simbol negara dalam perayaan Imlek Nasional yang dilaksanakan oleh umat Khonghucu sejak hal ini diawali oleh Presiden Keempat Indonesia, almarhum Gus Dur.
Namun, umat Khonghucu Indonesia merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang sejatinya tetap terus menjunjung dan mendahului kepentingan bersama, bukan pribadi dan kelompok seperti yang tersurat dalam ajaran agama Khonghucu.
‘’Maka dari itu, kami selalu mendukung upaya-upaya terbaik dalam setiap kebijakan pemerintah guna kepentingan bersama, dalam hal ini ibadah Imlek secara secara sederhana dan virtual dari rumah masing-masing, serta tidak melakukan pertemuan-pertemuan keluarga secara massif,’’ ungkap Kristan.
‘’Marilah kita menahan diri, selalu berhati bagai berjalan di lapisan es yang tipis, bak berdiri di atas tembok yang miring retak. Ujian yang datang dari Tian niscaya dapat dihindari, namun bahaya yang dibuat sendiri niscaya tidak dapat dihindari,’’ tambahnya.
Sementara itu, tokoh Khonghucu yang juga Ketua Penilik (Demisioner) Kelenteng Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro, siap mendukung imbauan pemerintah. Pihaknya akan merayakan Imlek secara sederhana dan mematuhi protokol kesehatan (prokes).
‘’Dalam perayaan nanti, kami tak lupa untuk berdoa agar pandemi segera berlalu sehingga ekonomi kembali pulih,’’ kata Alim.
Sebagai penutup, selamat melaksanakan Hari Raya Imlek 2572 Kongzili. Senantiasa Tian memberkahi kita semua. Shanzai!.(HS)