in

Duh..Pipa PDAM Bocor, 12 Ribu Pelanggan Tak Teraliri Air

islustrasi

Sebanyak 12 ribu pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal di wilayah Semarang Timur dan Semarang Utara tak teraliri aliran air. Penyebabnya, pipa distribusi yang berada di bawah rel ganda (double track) kereta api di daerah Ngablak, Kelurahan Muktiharjo Lor, Genuk mengalami kebocoran.
Pjs Direktur Utama PDAM Tirta Moedal, M Farchan menjelaskan, pipa berdiameter 300 mm di bawah rel ganda tersebut mengalami kerusakan sejak Minggu (25/11/2018). Dampaknya, sekitar 12 ribu pelanggan di daerah Tlogosari, Syuhada, Soekarno Hatta, Malangsari, Dempel, Bangetayu, Muktiharjo, Medoho, Kaligawe dan sekitarnya tidak mengalir.
Atas kerusakan pipa itu, Farchan mengatakan, telah berupaya melakukan perbaikan. Hanya saja hingga kini belum bisa teratasi. Alasannya, pipa yang tertanam di bawah jalur rel ganda kereta api tersebut harus mendapatkan izin dari otoritas yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Kami juga berupaya melakukan perbaikan untuk menyelamatkan kebocoran air dari pipa tersebut. Namun kami terkendala izin dari PT KAI karena kerusakan pipa tepat di bawah jalur perlintasan double track,” kata Farchan, Jumat (30/11/2018).
Terkait izin KAI, lanjut Farchan, saat ini pihaknya sedang mencoba untuk berkomunikasi dengan PT KAI. Farchan berharap, izin segera diperoleh dalam waktu dekat. Jika tidak segera diperbaiki maka berpotensi terjadi gangguan aliran air dalam waktu yang lama.
“Kami harap PT KAI dapat kooperatif. Ini menyangkut ribuan warga di Kota Semarang. Setiap hari mereka kesulitan mendapatkan air bersih karena pipa di bawah rel kereta api bocor. Bila tak juga diperbaiki, kami juga khawatir akan mengganggu struktur rel,” ujarnya.
Untuk penanganan sementara kepada pelanggan, PDAM telah melakukan distribusi air menggunakan truk tangki. Meski demikian, hal itu diakuinya belum bisa memenuhi kebutuhan air pelanggan secara keseluruhan.
Selain mengirimkan tangki air, PDAM berupaya mengaliri wilayah terdampak dengan mensuplai air dari Karang Ingas menggunakan pipa distribusi berdiameter 200 mm yang disuplai dari reservoir Kedungmundu.
“Meski kami kirim tangki air, ambil air dari reservoir lain yaitu dari Kedungmundu, tapi semua itu belum mampu mengaliri wilayah tersebut dengan maksimal. Makanya banyak pelanggan yang menyampaikan keluhan ke kami khususnya dari daerah terdampak,” jelasnya.
Selain gangguan akibat kerusakan pipa tersebut, Farchan menambahkan, proses pembangunan dan peningkatan sejumlah ruas jalan di Kota Semarang juga membuat aliran PDAM terganggu. Penyebabnya, alat berat yang digunakan mengenai pipa PDAM sehingga terjadi kebocoran.
Dari datanya, pekerjaan yang mengakibatkan gangguan PDAM tersebut terjadi di Jalan Supriyadi, Jalan Medoho, Jalan Indraprasta, Jalan Untung Suropati, dan Jalan Abdurahman Saleh.
“Kami meminta agar peningkatan jalan dilakukan dengan hati-hati. Terus berkoordinasi dengan PDAM karena ada pipa yang digunakan untuk menyalurkan air ke rumah warga. Bila sampai bocor, kami yang terkena komplain,” tambahnya.
Sementara itu, Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto saat dikonfirmasi menyatakan belum bisa memastikan kapan izin perbaikan pipa PDAM akan turun. Saat ini, pihaknya sedang memproses pengajuan izin pekerjaan di jalur rel dan pembahasan teknis.
“Kami harus pertimbangkan beberapa hal teknis agar perjalanan kereta tidak terganggu. Saat ini, kami masih mengajukan izin pekerjaan di jalur rel,” jawabnya.(LW)

Sengketa Politik, Sovan vs DPD PAN Kota Semarang Siapa Menang?

Waspadai Demam Berdarah!