
HALO SEMARANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menegaskan, hari pertama pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 berjalan lancar dan tidak ada kendala.
Kepala Bidang Pembinaan Nasional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Syamsuddin Isnaini mengatakan, PPDB sepenuhnya dilakukan secara online dibuka pada pukul 07.00 WIB dan berjalan lancar.
Ia menyebutkan, hingga pukul 10.00 WIB pelaksanaan PPDB sudah menunjukkan angka 56 ribu Calon Peserta Didik (CPD) yang mengakses laman ppdb.jatengprov.go.id.
“Pukul 07.00 WIB pendaftaran sudah dibuka, secara makro sistem juga lancar tidak ada gangguan. Pantauan kami pada pukul 10.00 WIB sudah mencapai 56 ribu pengakses, jadi traffic-nya aman,” kata Syamsuddin saat ditemui di kantornya, Senin (21/6/2021).
Syamsuddin menerangkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan PPDB hingga waktu pendaftaran selesai. Sehingga, lanjutnya, jika ditemukan adanya permasalahan akan cepat teratasi.
“Posko pengaduan tetap dibuka, semua aduan ini kita catat nanti kita rekap juga untuk mitigasi. Kami nanti juga mau update per sore, sudah berapa yang mengakses,” imbuhnya.
Menurutnya, meski sosialisasi PPDB telah diberikan secara massif, namun pada hari pertama masih terdapat para CPD didampingi orang tuanya menanyakan perihal prosedur pendaftaran dan konsultasi jalur zonasi.
“Kebanyakan yang datang ke sini itu lebih melakukan konsultasi dan informasi pendaftaran. Seperti cara mendaftar jalur zonasi,” tuturnya.
Ditemui di tempat yang sama, salah satu CPD didampingi orang tua yang tidak berkenan disebut namanya mengungkapkan, titik koordinat yang seharusnya berada sesuai alamat, akan tetapi diletakkan pada sekolah asalnya.
Mereka mengadu ke posko untuk melakukan revisi titik koordinat yang seharusnya dicantumkan sesuai alamat tempat tinggal.
“Titik koordinat tidak sesuai dengan rumah kami, masak titiknya di sekolah asal jadi jaraknya kejauhan,” ungkapnya.
Orang tua CPD yang beralamat di kawasan Jalan Hasanudin Kota Semarang ini berharap permohonannya ditindaklanjuti, agar anaknya dapat melanjutkan ke sekolah yang diinginkan.
“Makanya kita mau revisi, harusnya bisa ini, kasihan muridnya tidak tahu apa-apa,” paparnya.(HS)