in

Dewan Minta Pemkot Semarang Latih Pelaku UMKM Agar Melek Digital

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Wahyu "Liluk" Winarto.

HALO SEMARANG – Selain memberikan pendampingan dalam pengurusan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) untuk menjamin keamanan produk dan permodalan, pelaku UMKM juga harus dilatih pemasaran, khususnya adaptasi dengan perkembangan digital. Sebab di era serba digital dan kemajuan teknologi ini, sangat penting bagi pelaku usaha guna membantu dalam hal memasarkan produknya menjangkau lebih luas dengan efektif.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu “Liluk” Winarto, Selasa (15/8/2023).

Menurutnya, penggunaan teknologi untuk memasarkan suatu produk sangat diharuskan, seperti diunggah di media sosial (medsos) atau portal misalnya market place, agar punya kekuatan untuk penarik pembeli untuk datang atau berkunjung hingga di lokasi yang dipromosikan tersebut.

“Karena medsos punya kekuatan besar untuk menarik pembeli atau datang berkunjung ke tempat yang ditampilkan. Baik itu tempat wisata atau kuliner, jika dikemas semenarik mungkin dan diunggah di media sosial, tentunya bisa membuat penasaran dan didatangi konsumen,” paparnya.

Termasuk, memberikan pengetahuan terkait kapan atau waktu yang paling banyak digunakan para calon konsumen berselancar di media sosial. Khususnya konsumen yang sedang mencari produk atau kuliner. “Mungkin jam berapa saat orang ingin mencari produk, waktunya atau traffic konsumen di medsos atau market place yang paling banyak order. Apakah waktu jam makan siang, pagi atau malam, sehingga bisa dilihat oleh calon pembeli,” kata Liluk, sapaan akrab politisi Partai Demokrat ini.

Sementara itu, Sub Koordinator Fasilitasi Usaha Mikro, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Aji Maulana menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan program pelatihan digital, selain memberikan permodalan kredit wibawa kepada pelaku UMKM. Termasuk juga memberikan pelatihan packaging atau pengemasan sehingga membuat produk lebih menarik dan punya nilai jual lebih.

“Kita membuat pelatihan dengan menggandeng mitra baik mitra toko retail modern maupun market place. Memang belum semua diberikan pelatihan tersebut secara merata karena jumlah pelaku UMKM di Kota Semarang yang sangat banyak. Total ada sekitar 29 ribu lebih pelaku UMKM,” paparnya.

Di pelatihan tersebut, lanjut Aji, dari mitra seperti market place, punya kriteria masing-masing untuk mengkurasi atau memilih pelaku UMKM yang mendaftar. “Cukup ketat kurasinya jadi tidak semua pelaku UMKM masuk untuk dilatih. Namun diprioritaskan pelatihan diberikan bagi pelaku UMKM yang belum pernah ikut, sehingga diharapkan bisa bergantian untuk memperoleh pelatihan,” imbuhnya.(HS)

Pemkot Semarang Lanjutkan Penurunan Kabel Ducting di Kawasan Segi Tiga Emas

Ganjar Ziarah Makam Mbah Dalhar Watucongol: Beliau Ajarkan Ketegasan dan Tidak Boleh Ragu