in

Dewan Dorong Pemenuhan Fasilitas Perahu Karet dan Air Bersih untuk Warga Terdampak Bencana

Sejumlah anak-anak asyik berenang bermain air banjir di Jalan Gajah Raya, menuju Masjid Agung Jawa Tengah, Senin (8/2/2021).

 

HALO SEMARANG – Komisi D DPRD Kota Semarang mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang untuk mempunyai inventaris peralatan evakuasi warga, seperti perahu karet dan pemenuhan kebutuan air bersih saat terjadi tanggap darurat bencana di Kota Semarang.

Pasalnya, adanya peralatan evakuasi sangat penting saat terjadi bencana seperti banjir yang terjadi di sebagian besar wilayah Kota Semarang pada Sabtu (6/2/2021).

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, saat terjadi bencana banjir maupun tanah longsor di Kota Semarang, ketersediaan berupa perahu karet sangat penting untuk proses evakuasi warga.

Selain itu juga kebutuhan air bersih bagi warga yang mengungsi, juga perlu disuplai pemerintah.

“Harus ada inventaris fasilitas perahu karet, apakah itu bantuan dari pemerintah pusat, provinsi atau APBD Kota Semarang,” terangnya, usai rapat dengar pendapat dengan BPBD Kota Semarang, Rabu (10/2/2021).

Dia menjelaskan, kebutuhan perahu karet sangat diperlukan, selain juga air bersih untuk warga yang mengungsi.

“Kami juga beri anggaran untuk penyediaan air bersih, namun saat ini masih mengandalkan truk tangki PDAM. Padahal harus menunggu lama dan atrenya masih panjang. Karena kalau terjadi bencana banjir, aliran listrik PLN dimatikan. Dan otomatis pompa air warga juga mati,” sambung Anang.

Pihaknya juga mendorong BPBD untuk memenuhi logistik warga yang terdampak bencana.

“Kami juga mengapresiasi kepedulian masyarakat yang luar biasa untuk membantu korban bencana banjir dan longsor. Selain itu, kita dorong Dinkes untuk memberikan pelayanan kesehatan seperti obat-obatan di lokasi bencana. Karena kalau genangan air lebih dari tiga hari, pasti mengakibatkan berbagai penyakit menyerang warga,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Semarang, Abel Monteiro mengatakan, mamang untuk fasilitas perahu karet di BPBD sangat kurang.

Saat ini hanya ada lima unit perahu unit untuk evakuasi korban bencana banjir. Sehingga mobilisasinya pun terbatas, apalagi untuk menjangkau semua wilayah Kota Semarang yang tergenang banjir seperti yang terjadi Sabtu (6/2/2021).

Begitu juga pihaknya hanya memiliki dua truk besar, yang sekaligus digunakan sebagai dapur umum yang bisa diterjunkan saat bencana.

“Kami sudah meminta bantuan perahu karet ke pemerintah pusat, tapi memang harus bersabar,” pungkasnya.(HS)

BPBD Kota Semarang: Lima Korban Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor

Tak Kuat Menanjak, Truk Ini Malah “Standing” di Ngaliyan