HALO KENDAL – Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada akhir bulan Januari 2025, mengakibatkan seratusan rumah warga tiga wilayah di Kabupaten Kendal mengalami kerusakan.
Kerusakan parah akibat banjir terjadi di Desa Kebonharjo dan Desa Lanji, Kecamatan Patebon.
Kemudian kerusakan akibat tanah longsor terjadi di Kecamatan Sukorejo, yaitu di Desa Selokaton, Harjodowo dan Tamanrejo. Kemudian di Kecamatan Plantungan, yaitu di Desa Manggungmangu, Tlogopayung, Kediten, Wonodadi dan Blumah.
Berdasarkan sementara dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal, jumlah rumah terdampak bencana banjir maupun longsor, 22 rusak ringan, 67 rusak sedang, dan 27 rusak berat.
Kepala Dinas Perkim Kendal, Muhamad Nur Hasyim mengatakan, untuk perbaikan rumah tersebut, masih dikoordinasikan dengan Tim Tanggap Bencana Kabupaten.
Pasalnya, kerusakan terdampak bencana juga menimpa infrastruktur lain, seperti jalan, irigasi, saluran drainase dan jembatan yang juga harus dilakukan perbaikan.
“Untuk penanganan rumah yang rusak, sudah diusulkan. Bisa melalui BTT atau melalui anggaran program yang lain, misalnya dari APBD, provinsi dan sebagainya,” ujar Nur Hasyim, Senin (3/2/2025).
Selain perbaikan rumah, Pemkab Kendal juga menyediakan hunian bagi para korban banjir bandang di Rusunawa Kelurahan Kebondalem.
“Hunian tersebut sengaja disediakan bagi korban bencana yang hingga kini rumahnya belum bisa ditempati. Kami ada 14 hunian di Rusunawa bagi korban banjir. Itu kalau mereka bersedia,” kata Nur Hasyim.
Dijelaskan, hunian di rusunawa itu disediakan karena kondisinya belum ada yang menempati. Dan posisinya berada di lantai lima rusunawa.
“Jadi itu kami persilakan untuk dihuni oleh masyarakat terdampak banjir,” jelas Nur Hasyim.
Sebelumnya, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, semua rumah yang rusak akibat banjir maupun longsor akan dilakukan pendataan.
“Semua rumah yang rusak akan dilakukan pendataan. Kemudian perbaikan yang menjadi prioritas, terutama rumah yang roboh dan rusak parah,” ujarnya.(HS)