in

Cerita Bidan Desa Yang Tangani Covid- 19 di Kendal, Dari Kerap Dicaci Hingga Diteror

Bidan Dian Eka, saat melayani pasiennya di Kecamatan Brangsong, Kendal.

 

HALO KENDAL – Dedikasi dan pengabdian tenaga kesehatan diuji dalam melaksanakan tugas penanganan Covid-19. Ini berlangsung saat bertugas menangani Covid-19, cacian, hinaan, bahkan teror kerap diterima oleh para tenaga medis.

Hal itu dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat atas pandemi ini. Apalagi akhir-akhir ini, banyak ketidakpercayaan dari sebagian orang atas kebenaran virus Covid-19.

Isu yang muncul di tingkat nasional, soal teori konspirasi soal wabah corona.

Namun ini semua mereka anggap sebagai pengalaman bagi para tenaga medis, sehingga makin tegar dan semangat dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.

Seperti yang dialami Bidan Dian Eka (32), salah satu bidan desa di Kecamatan Brangsong, Kendal. Dirinya harus berjuang keras dalam mengawal warganya dari penularan Covid-19.

Sejak Maret 2020, dirinya menjadi bagian dari tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Kendal. Sepanjang lima bulan tersebut, Dian Eka mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari profesinya.

Bidan Dian menceritakan, beberapa kali dirinya menerima perlakuan yang kurang baik dari masyarakat saat bertugas. Mulai dari cacian, hinaan, sampai aksi teror pernah ia terima.

“Pernah juga saya dihadang oleh beberapa orang saat bertugas. Bahkan saya sempat kehilangan dukungan dari suami lantaran tak tega melihat apa yang saya alami,” ungkapnya, Kamis (30/72020).

Namun Dian memilih bertahan agar tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. Dirinya berpikir, bahwa ada banyak konsekwensi atas setiap profesi yang bakal dijalani setiap orang, termasuk menjadi tenaga kesehatan.

“Sedih, menangis berbalut lelah tak bisa ditutupi. Namun saya tetap berusaha memegang teguh prinsip untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga,” katanya.

Dirinya berpikir apa yang dialaminya lantaran kurangnya informasi dan pemahaman warga terhadap bahaya Covid-19.

“Ini menjadi salah satu tugas saya untuk memberikan edukasi atau pemahaman kepada warga, tentang bahaya maupun cara pencegahan penularan virus corona,” jelas Dian.

Meskipun dirinya bersama tenaga kesehatan lainnya masih harus berjibaku menangani Covid-19.

“Terlebih saat ini kasus positif corona yang terjadi di Kabupaten Kendal meningkat tajam. Sementara tidak ada yang bisa memastikan kapan berakhirnya pandemi ini,” terangnya.

Dengan segudang pengalaman itu, Dian mencoba membalutnya menjadi sebuah motivasi untuk dirinya. Ditambah beberapa motivasi dari keluarga, sahabat, hingga rekan kerja membuat Dian semangat mengabdi hingga saat ini.

“Kini dukungan dari orang-orang terdekat sudah kembali dan bertambah besar. Saya berharap, apapun yang saya usahakan meskipun pelan akan menuai kebaikan untuk semua orang,” pungkasnya.(HS)

Polemik Program Organisasi Penggerak di Kemendikbud, Yoyok Sukawi: Program Yang Tak Masuk Akal

Ingin Berbagi Banyak, Warga Kaliwungu Kurban Sapi Jenis Limosin Berbobot 1 Ton Lebih