HALO BANJARNEGARA – Pemerintah dan lembaga terkait, diharapkan berkomitmen membeli produk dalam negeri atau produk lokal, terutama dari UMKM di daerah.
Hal itu diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banjarnegara, Ir Singgih Haryono, ketika mewakili Plh Bupati Banjarnegara, membuka Business Matching, dalam rangka Gebyar UMKM dan Ekraf Banjarnegara 2022.
Acara yang digelar 25 hingga 29 Maret 2022 di Kompleks Pendapa Dipayudha Adigraha itu, merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT Ke-451 Banjarnegara.
Lebih lanjut dia mengemukakan harapan, agar melalui Business Matching, muncul komitmen dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah, untuk membeli produk dalam negeri, terutama dari UMKM di daerah.
“Business Matching ini juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat, melalui promosi dan edukasi usaha kecil,” kata dia seperti dirilis Banjarnegarakab.go.id.
Terkait masuknya Banjarnegara dalam 10 daerah dengan kategori miskin ekstrem menurut data susenas, dia berharap muncul rumusan untuk mengatasi hal itu.
“Sehingga pada forum Gebyar UKM dan Ekraf ini, yang akan diselenggarakan selama lima hari, akan ada goal berupa rumusan dan tindak lanjut untuk meenyelesaikan persoalan berkaitan dengan perekonomian pada sisi Usaha Kecil Mikro,” kata dia.
Kasi Pengembangan Penanaman Modal Bidang Promosi dan Investasi, Eko Purwanti SH, mewakili Kepala Dinas Tenaga Kerja Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), dalam kesempatan itu menjabarkan beragam potensi Kabupaten Banjarnegara lengkap beserta rencana jangka panjang dan strateginya.
Menurut Eko Purwanti, Business Matching merupakan tindak lanjut aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk lokal daerah, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Selain itu juga sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada industri lokal.
“Kami berharap, melalui Business Matching muncul komitmen dari Pemerintah dan lembaga terkait untuk membeli produk dalam negeri atau produk lokal terutama dari UMKM di daerah,” harapnya.
Ketua Kadin Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro menilai Banjarnegara memiliki potensi besar di berbagai sisi, termasuk UMKM. Karena itu sangat penting untuk bisa membangun dan bangkit melalui segala potensi tersebut.
“Harus kita akui, bahwa peranan UMKM dalam menopang ekonomi ini sangat besar, bahkan kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,3 persen, dengan total jumlah unit usaha mencapai 98 persen dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 96 persen,” katanya. (HS-08)