in

Bupati Sragen Pastikan Pembangunan Jembatan Winong Tetap Sesuai Target

Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, bersama Kepala DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto, turun langsung meninjau progres pembangunan Jembatan Winong, Rabu (24/9/2025). (Foto : sragenkab.go.id)

 

HALO SRAGEN – Pembangunan Jembatan Winong, yang menghubungkan Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) dengan Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) terus berjalan sesuai target. Hingga akhir September 2025, progres pengerjaan sudah mencapai hampir 20 persen.

Untuk tahun 2025, Jembatan Winong menjadi proyek pembangunan jembatan terbesar yang ditangani DPU Sragen.

Keberadaan jembatan ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat Sragen dan Ngawi.

Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, bersama Kepala DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto turun langsung meninjau progres pembangunan Jembatan Winong, Rabu (24/9/2025).

“Alhamdulillah, progres pembangunan Jembatan Winong berjalan lancar. Jembatan ini sangat penting karena menjadi akses penghubung Sragen dan Ngawi, sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Kami berharap pekerjaan selesai tepat waktu sehingga segera bisa dimanfaatkan warga,” ujar Bupati, seperti dirilis sragenkab.go.id.

Bupati juga menyinggung soal kendala yang dihadapi, termasuk adanya kiriman banjir dari wilayah atas yang sempat berdampak pada pekerjaan.

“Tantangannya cukup berat karena kondisi alam yang tidak bisa diprediksi. Namun, pemerintah bersama kontraktor berkomitmen menjaga kualitas pekerjaan agar tetap sesuai standar,” tegasnya.

Selain itu, Bupati menekankan pentingnya efisiensi dalam pembangunan infrastruktur mengingat adanya pengurangan Dana Transfer Ke Daerah (TKD).

“Tahun ini kita mengalami pengurangan anggaran yang cukup besar. Karena itu, setiap pembangunan harus benar-benar prioritas dan memberi dampak nyata bagi masyarakat. Jembatan Winong ini termasuk yang paling strategis, sehingga menjadi fokus utama,” imbuhnya.

Proyek yang mulai dikerjakan sejak 28 Agustus 2025 ini, ditargetkan selesai pada 25 Desember 2025 dengan masa pelaksanaan 120 hari kalender.

Nilai kontrak proyek sebesar Rp5,7 miliar dengan rencana bentang jembatan sepanjang 24 meter (tanpa pilar), lebar jalan efektif 6 meter, dan total lebar konstruksi mencapai sekitar 8 meter. Tinggi jembatan direncanakan sekitar 7 meter.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Aribowo Sulistyono menyampaikan untuk menjaga kekuatan pondasi, DPU Sragen juga membangun groundsill atau bangunan penahan sedimen. Hal ini penting mengingat sebelumnya bendung di sekitar lokasi sempat jebol sehingga aliran deras berpotensi menggerus tanah di sekitar jembatan.

“Groundsill ini berfungsi sebagai pengaman terhadap gerusan tanah akibat arus deras, sehingga tidak membahayakan struktur jembatan,” jelas Bowo.

Meski sempat terkendala kiriman banjir dari wilayah hulu, pekerjaan tetap bisa dilanjutkan dengan melibatkan sekitar 40 tenaga pekerja di lapangan.

Untuk tahun 2025, lanjut Bowo, Jembatan Winong menjadi proyek pembangunan jembatan terbesar yang ditangani DPU Sragen.

Keberadaan jembatan ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat Sragen dan Ngawi. (HS-08)

Peringati Hari Tani, Bupati Sragen Sampaikan Pengurangan Dana dari Pusat dan Mengencangkan Ikat Pinggang

Warga Antusias Datangi Layanan Publik di Acara Sambung Rasa Pemkab Klaten