HALO KEBUMEN – Bupati Arif Sugiyanto melantik camat baru Ayah, beserta unsur pejabat di bawahnya. Para pejabat itu menggantikan pejabat sebelumnya, yang dicopot bupati, lantaran dianggap tidak aktif dalam penanganan bencana banjir di wilayahnya.
Camat Ayah yang baru, dijabat Tamim Sobri, yang sebelumnya sebagai Camat Karanganyar. Dia menggantikan posisi Katut Waluyo, yang dimutasi menjadi Sekretaris Dinas Kominfo. Adapun posisi Camat Karanganyar, kemudian dijabat Wahib Tamam.
Bupati juga melantik Sekretaris Camat Ayah yang baru, yakni Istiyadi dan Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan pada Sekretariat Kecamatan Ayah, Tutut Budi Hartati. Bupati juga melantik Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Ayah, Misno.
Dalam sambutannya, Bupati menyatakan dalam penanganan bencana banjir dan longsor, butuh pemimpin dengan leadership yang kuat. Pemimpin tidak boleh berdiam diri, melainkan harus menggerakkan seluruh elemen pemerintah di bawahnya, untuk membantu masyarakat.
“Leadership ini sangat dibutuhkan, di mana para camat bisa turun menggerakkan seluruh perangkatnya, termasuk pemerintah desa untuk mendampingi masyarakat. Supaya apa? Penanganannya betul-betul terarah,” kata Bupati di Pendopo Kabumian, Selasa (22/3), seperti dirilis kebumenkab.go.id.
Menurut Bupati, yang utama pemerintah beserta seluruh jajaran di bawahnya harus berupaya menjamin keselamatan rakyatnya, dengan berusaha sekuat tenaga meminimalisasi korban jiwa dan material.
“Untuk itu pentingnya sebuah manajerial penanganan bencana dari pemerintah, baik camat maupun yang lain, agar masyarakat yang menjadi korban bencana alam, bisa tertangani dengan baik. Ini juga untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian material lain,” jelasnya.
Bupati tidak mungkin tahu secara keseluruhan kondisi bencana yang terjadi di masyarakat. Baik itu jumlah korban jiwa, jumlah pengungsi, titik pengungsi, titik yang yang masih rawan bencana, jumlah kerugian material, serta kebutuhan apa saja yang harus secepatnya didatangkan.
“Bupati tidak mungkin bisa tahu semua itu, tanpa ada informasi dari pemerintah yang bekerja di bawahnya entah itu dari BPBD, kecamatan, desa dan juga para relawan yang terus bersinergi dengan pemerintah,” terangnya.
Dalam pelantikan para camat dan perangkatnya ini, Bupati kembali menegaskan dirinya tidak meminta uang sepeserpun. Ia hanya meminta para pejabat baru ini bisa bekerja sepenuhnya untuk masyarakat. Camat dan perangkatnya harus aktif berkoordinasi dan memberikan informasi yang benar.
“Saya hanya minta kalian bekerja dengan baik, sepenuhnya melayani masyarakat. Itu saja! Kalau ada bencana, harus hadir dan sigap, dampingi masyarakat, koordinasi jalankan, dan berikan informasi penanganan yang baik dan benar,” jelasnya.
Bupati menyatakan, dengan manajerial itu, dirinya butuh informasi atau data yang dipasang di setiap posko bencana. Misalnya data tentang berapa jumlah pengungsi, titik pengungsi, korban jiwa, daerah terparah dan rawan bencana, jumlah kerusakan material, nilai kerugian. Kemudian bantuan apa saja yang dibutuhkan, serta penangananya.
“Itu harus ada di tiap posko bencana di semua kecamatan. Termasuk BPBD menyiapkan peta bencana. Soal bagaimana penanganannya? Bantuannya dari mana? Nanti biar kita yang berpikir. Termasuk penanganan pasca bencana, bagaimana memperbaiki jembatan dan jalan rusak, serta rumah-rumah warga yang rusak itu biar kita yang berpikir cari solusinya,” terang Bupati.
Diketahui tidak hanya camat Ayah yang dirotasi dalam pelantikan pejabat yang baru ini. Pejabat di kecamatan lain juga ikut diganti dangan pejabat baru. Hal ini menyusul adanya bencana banjir yang menerjang menerjang 22 kecamatan dan 120 desa serta longsor di 69 desa di 13 kecamatan. (HS-08)