HALO KENDAL – Dalam kegiatan Pembinaan Petani, Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki memberi pesan kepada para petani untuk terus berkarya dalam menjalankan aktivitas pertaniannya, dan tentu pemerintah terus berkomitmen membantu mereka agar terus berkembang.
Dirinya juga menekanan, pertanian di Kendal akan terus maju dan berkembang, karena selain ditunjang dengan lahan yang sangat subur dan luas, juga para petaninya punya komitmen dan pekerja keras. Bahkan ia menyebut, lahan pertanian di Kendal sebagai “gemah ripah loh jinawi”.
“Saya mengapresiasi kepada para petani di Kabupaten Kendal yang sangat aktif dan bekerja keras, sehingga bisa mencapai keberhasilan dengan banyaknya produksi hasiil pertanian. Saya minta terus berkarya dan bekerja untuk mendukung berkembangnya pertanian di Kabupaten Kendal,” pesan Wabup.
Untuk menunjang hal tersebut, ke depan dirinya berjanji akan terus memperhatikan para petani yang ada di Kendal. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan pupuk dan bantuan lainnya yang dibutuhkan.
“Insya-Allah ke depannya, saya akan memperhatikan para petani, dengan memberikan bantuan, baik berupa benih, pupuk organik dan pembinaan kelembagaan petani. Pesan saya kepada petani penerima bantuan agar memanfaatkan bantuan tersebut,” ungkap Wabup.
Dirinya menyebut, tantangan utama yang dihadapi dalam upaya mencapai swasembada pangan adalah keterbatasan lahan, serangan organisme pengganggu tumbuhan dan perubahan iklim. Pola cuaca yang tidak stabil dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasil panen.
“Petani itu harus cermat dalam berbudidaya untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi. Karena petani adalah ujung tombak dalam usaha mencukupi kebutuhan pangan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dispertan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, dalam setahun area tanam seluas 43.000 hektare (dua kali tanam dalam setahun), kemudian luas sawah baku di Kendal 22.000 hektare.
Dirinya menyebut, tantangan pertanian ke depan semakin banyak terutama dengan posisi Kendal sebagai daerah penyangga ibu kota provinsi yang banyak menggunakan lahan pertanian yang dikonversi menjadi infrastruktur serta kawasan industri.
“Untuk memenuhi target produksi, kami mengupayakan di lokasi-lokasi lahan yang secara teknis memenuhi syarat untuk peningkatan IP atau index pertanaman dipacu yang biasa tanam dua kali, dijadikan tiga kali,” ujar Pandu.(HS)