HALO SEMARANG – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dari Koalisi Semarang Maju Bermartabat, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss), menghadiri undangan dari Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang di Menara Suara Merdeka, Kamis (19/9/2024).
Dalam kesempatan itu, Yoyok Sukawi dan Joko Santoso memaparkan visi misi dan rencana program pembangunan kota Semarang yang akan dieksekusi jika terpilih dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024.
Hadir dalam agenda itu Ketua Umum DP2K Ir Budi Santoso, Ketua Harian Prof Sudharto P Hadi, bersama jajaran anggota DP2K. Di antaranya Ir Solichedi, Ir Widya Widjayanti, MPH, MURP, IAI, Prof Dr Ir Edi Nursasongko, MKom, Prof Dr Ir Sutrisno Anggoro, MSi, Dr Mahfudz Ali, SH MSi, Dr Adi Ekopriyono, dan Prof Dr Ir Sugiono Soetomo, DEA, dan Hanifa Maher Denny, SKM, MPH, PhD.
Yoyok Sukawi mengatakan bahwa pada Pilwakot Semarang 2024 ini, dia bersama Joko Santoso mengusung visi Terwujudnya Kota Semarang sebagai Kota Metropolitan yang Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan dengan Semangat Kolaboratif.
Dia menyebut, penjelaskan dari kota metropolitan ialah menjadikan Kota Semarang sebagai wilayah aglomerasi perkotaan yang padat penduduk, kawasan industri dan perdagangan, infrastruktur yang berkualitas serta memiliki konektivitas antar wilayah.
“Kami ingin menjadikan kota Semarang sebagai kota yang maju, yang mana mampu berdaya saing, tangguh, modern, inovatif, dan berkeadilan dalam menjalankan pemerintahan daerah,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, kota metropolitan yang sudah maju itu harus bermartabat. Artinya, menujunjung tinggi nilai-nilai integritas, keterbukaan dan responsif sebagai pedoman dalam menjalankan pemerintahan daerah, sehingga terwujudkan masyarakat adil dan makmur.
Dari aspek keberlanjutan, Yoyok-Joss ingin menjadikan Semarang sebagai kota yang tangguh,berorintasi pada lingkungan dengan upaya menjaga kelestarian sumber daya alam dan kualitas lingkungan hidup, memperhatikan daya dukung dan daya tampung, serta merawat kearifan lokal yang ada sebagai sumber kebijakan pembangunan daerah.
“Dan itu semua harus dijalankan dengan spirit kolaboratif yang menempatkan nilai-nilai kebersamaan, spirit gotong royong serta meganbungkan semua energi positif dalam pembangunan kota semarang, tanpa memandang agama ras dan suku bangsa. Tak lupa kami tadi juga mohon arahan dari Bapak Ibu DP2K Semarang untuk pembangunan ke depan,” beber Yoyok Sukawi.
Sementara Joko Santoso mengatakan, pihaknya memiliki tujuh misi utama dalam membangun Kota Semarang. Di antaranya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah berwawasan global, mewujudkan transformasi tata kelola pemerintahan berbasis digital.
“Kami juga ingin mewujudkan Semarang sebagai kota nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur yang berkualitas, layak huni dan berwawasan lingkungan. Juga bagaimana menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kolaboratif,” ungkap dia.
Selain itu, Yoyok-Joss juga berkomitmen menjamin kebebasan warga dalam menjalankan ibadah, perlindungan kesejahteraan sosial serta hak asasi manusia yang berkeadilan dan juga mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif, kolaboratif, dan terintegrasi.
“Visi dan misi yang kami susun bersama tim ini didasari dengan pemahaman dan menampung aspirasi dari segenap masyarakat Kota Semarang. Pada prinsipnya arah pembangunan lima tahun ke depan dapat mewujudnya Kota Semarang maju bermartabat,” beber Joko Santoso.
Meski begitu, pasangan Yoyok-Joss juga merasa butuh masukan dari para pakar di Kota Semarang, agar semua program bisa lebih maksimal.
“Khususnya penyempurnaan rencana program, jika nanti kami terpilih menjadi wali kota dan wakil wali kota,” katanya.
Ketua Harian DP2K Semarang, Prof Sudharto P Hadi menyampaikan, pihaknya memiliki tugas memberikan pertimbangan tentang pembangunan Kota Semarang. Oleh sebab itu setiap memasuki Pilkada, setiap pasangan calon wali kota-wakil wali kota diundang untuk memaparkan visi misi.
“Hari ini kita mengundang Mas Yoyok dan Mas Joko, tanggal 26 kita akan mengusung calon pasangan Mbak Agustina dan Pak Iswar. Kita akan sama-sama mendengar bagaimana komitmennya atau visi ke depan dan komitmennya dengan DP2K,” ucapnya.
Dengan mengetahui visi misi dan program kerja, anggota DP2K Kota Semarang memberikan masukan dan saran terkait rencana dan program pembangunan kota. Hal ini telah dilakukan DP2K bersama dengan pemimpin-pemimpin kota Semarang sebelumnya.
“Hari ini kami mengundang Mas Yoyok dan Mas Joko. Nanti akan kami undang semua. Kita akan sama-sama mendengar bagaimana komitmennya atau visi ke depan dan komitmennya dengan DP2K,” kata Prof Sudharto.
Menurut Prof Sudharto, permasalahan di Kota Semarang begitu kompleks. Mulai dari banjir, rob, pengambilan air tanah yang masif, pengelolaan sampah, kemacetan lalu lintas, dan lainnya. Oleh sebab itu, kepala daerah harus memiliki inovasi.
“Pasangan Mas Yoyok dengan Mas Joko atau pasangan Mbak Agustina dan Pak Iswar harus ada inovasi di dalam rangka menangani persoalan serius seperti banjir, rob, amblesan tanah, sampah, kemacetan lalu lintas, pesisir, mesti harus inovatif,” ujar Guru Besar Manajemen Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro tersebut.(HS-08)