in

Belum Ditangani, Warga Tambal Lubang Jalur Pantura Secara Swadaya

Warga sedang menutup lubang jalan di sekitar ruas Jalan Semarang-Mangkang, atau Jalur Pantura yang dekat dengan Jembatan Beringin, di Kelurahan Mangkang, Tugu, Kamis (4/2/2021).

 

HALO SEMARANG – Belum ditanganinya sejumlah jalan rusak, dan penuh lubang di sepanjang ruas jalur Pantura, atau ruas Jalan Semarang- Mangkang membuat warga berinisiatif untuk menambal lubang jalan secara swadaya.

Pasalnya, jalan rusak tersebut membahayakan pengendara yang melintas, seperti yang terlihat pada Kamis (4/2/2021) perbaikan atau penambalan oleh warga berada di Jembatan Sungai Beringin, Kelurahan Mangkang, Kecamatan Tugu.

Perbaikan swadaya ini dengan cara menutupi lubang jalan dengan pasir dan batu, diambil dari lokasi sekitar yang tidak jauh dari jalan rusak.

Dari pantauan, sepanjang Jalan Pantura, lubang jalan makin parah.

Misalnya di Jalan Pasar Mangkang, Jalan Randu Garut, depan Kantor DPP PPP Jateng, dan Depan Pengadilan Tinggi Agama Kelas 1 A, jalan Urip Sumoharjo saat ini kondisinya rusak dan tergenang air hujan.

Lalu tak jauh dari Pintu Masuk Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) juga masih terlihat banyak lubang jalan yang tergenang air hujan.

Sehingga membuat pengendara baik kendaraan berat, mobil dan roda dua padat merayap karena menghindari jalan rusak. Selain itu, juga ada perbaikan jalan berupa penambalan jalan dengan aspal, di dekat KIW yang memakan badan jalan.

Terpaksa, arus lalu lintas di titik tersebut membuat kendaraan tersendat, karena harus lewat secara bergantian.

Salah satu warga RT 02/ RW 2, Mangkang Wetan, Yoga (25) mengatakan, dirinya bersama warga lainnya berinisiatif untuk menambal jalan yang rusak. Kerusakan jalan itu, sudah sejak lama, sekitar seminggu yang lalu.

“Musim hujan ini membuat banyak lubang di jalan. Kasihan pengendara motor banyak yang jatuh karena, terperosok, di dalam lubangnya tertutup air,” ujarnya.

Apalagi, kondisi jalan yang licin juga membuat pengendara rawan kecelakaan.

“Banyak yang terus jatuh terpeleset, karena pengendara yang melintas tidak keliatan kalau lubangnya tergenang air,” imbuhnya.

Dia menambahkan, penutupan lubang jalan dengan pasir, batu ini baru mulai hari ini.

“Penambalan jalan rusak, mulai dari pagi hari, ada juga pengendara yang memberikan uang seiklasnya. Ada juga yang ngasih rokok. Kalau besaran uang, ada yang ngasih Rp 500, Rp 1 ribu, atau Rp 2 ribu, tergantung pengendara yang ngasih,” katanya.(HS)

Menag Imbau Imlek Dirayakan Sederhana dan Virtual

Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan 7 Duta Besar Negara Sahabat