HALO SEMARANG – Ribuan jemaah mengikuti kegiatan Bawaslu Jateng Bersholawat yang menghadirkan Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang, Jumat (2/8/2024) malam. Selain Syekhermania atau pecinta selawat Habib Syech, terlihat juga sejumlah tokoh agama, Muspida Jawa Tengah dan masyarakat umum. Semuanya khidmat melantunkan zikir dan selawat dari mulai habis Isya sampai selesai.
Meski dipenuhi lautan manusia yang datang sejak sore dari berbagai daerah di Jateng, dari mulai anak-anak hinga orang tua dan membawa atribut bendera Syekkermania, namun acara berjalan lancar dan tertib. Petugas Kepolisian dan Dinas Perhubungan juga berhasil melakukan rekayasa lalu lintas.
Ketua Bawaslu Jawa Tengah, Muhammad Amin mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan ini sebagai sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengawasan dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada. Dengan sosialisasi berbentuk Bawaslu Jateng Bersholawat dengan tajuk Bersama Melangitkan Do’a untuk Kemaslahatan Jawa Tengah ini, harapannya Pilkada November 2024 bisa berjalan dengan baik.
“Dan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik pemilih pemula hingga disabilitas. Bawaslu Jateng Bersholawat juga untuk memanjatkan doa agar pelaksanaan Pilkada serentak nanti berjalan dengan luber dan jurdil,” jelasnya, saat membuka acara didampingi seluruh anggota dan staf Bawaslu Jawa Tengah.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jateng, Nurkholiq menegaskan, kegiatan ini bagian dari ikhtiar Bawaslu mendorong keterlibatan atau partisipasi masyarakat dalam pengawasan, khususnya pengawasan tahapan Pilkada.
Dia menjelaskan, bahwa dalam tahapan Pilkada saat ini, pihaknya akan melakukan kegiatan untuk mengawal proses penyusunan Daftar Pemilih Hasil Perbaikan (DPHP) di seluruh desa atau kelurahan se-Jawa Tengah. Setelah diplenokan, DPHP ini akan disusun untuk menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk gelaran Pilkada 2024.
Sementara Habib Syech di sela-sela memimpin lantunan Zikir dan Selawat, memberikan pesan-pesan kepada seluruh jamaah yang hadir. Di antaranya mengimbau kepada masyarakat Jawa Tengah untuk menjaga kerukunan selama pelaksanaan Pilkada. Meskipun berbeda pandangan politik maupun pilihan calon, namun semangat persatuan dan kesatuan bangsa harus didahulukan dan menjadi hal yang utama.
“Boleh berbeda saat milih calon, sesuaikan dengan yang pas untuk dipilih masing-masing. Tapi diutamakan adalah persatuan, jangan sampai menebar kebencian dan menyebarkan kabar hoaks di Washapp group, atau media sosial untuk tujuan tidak lain ingin menjatuhkan dan merugikan pasangan calon lain,” pinta Habib Syech.
Habib Syech juga meminta masyarakat untuk berani menolak politik uang.
“Jadilah masyarakat yang cerdas dan sadar dalam memilih sosok memimpin, mosok (masa: bahasa Jawa) dalam pemilihan setiap lima tahun sekali cuma diberi sekali, tapi nasib bangsa selama lima tahun ke depan dipertaruhkan, ora eman-eman (tidak sayang-red),” pungkas Habib Syech. (HS-06)