HALO PATI – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera membongkar Jembatan Juwana, yang kini kondisinya kritis, akibat terbakar hebat beberapa waktu lalu.
Selain akibat kebakaran, pembangunan Jembatan Juwana tersebut, sebelumnya telah menjadi bagian dari proyek penggantian dan atau penduplikasian 37 jembatan Callender Hamilton (CH) se-Pulau Jawa oleh Kementerian PUPR.
Hal itu terungkap dalam pengecekan kondisi jembatan itu, oleh Direktur Pembangunan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Yudha Handita Pandjiriawan, bersama Bupati Pati Haryanto, Wakil Bupati Saiful Arifin (Safin), dan perwakilan PT Bukaka Teknik Utama selaku kontraktor rekanan, Selasa (31/5).
Selain mengecek kondisi Jembatan Juwana, mereka juga memonitor jalur lingkar selatan Juwana, yang nantinya akan digunakan sebagai jalur alternatif.
“Yang jelas jembatan yang kemarin terbakar itu sudah tidak layak untuk dilewati kendaraan berat. Mungkin yang sekarang masih bisa lewat, ya mobil pribadi dan sepeda motor,” kata Yudha Handita Pandjiriawan, seperti dirilis patikab.go.id.
Dia juga menyebut, pembangunan jembatan ini direncanakan akan memakan waktu paling lama dua tahun. Kendati demikian diharapkan, penyelesaianya bisa berlangsung lebih cepat, dalam kurun waktu 1 sampai 1,5 tahun.
Pihaknya juga sedang mempertimbangkan pembangunan jembatan darurat. Namun demikian hal itu akan dievaluasi terlebih dahulu.
“Kalau memang diperlukan maka memang harus kita pasang. Tadi memang sempat dengar akan dipasang namun akan kita evaluasi dulu,” kata dia.
Dia juga mengemukakan, pihaknya berupaya melakukan persiapan semaksimal mungkin, sebelum jembatan benar-benar dibongkar. Persiapan tersebut termasuk mengantisipasi kemacetan yang bakal terjadi.
“Kita mempersiapkan, jangan sampai ketika nanti dibongkar, jalur alternatif ini macet. Meskipun macet, jangan sampai macetnya parah dan melewati jalur-jalur yang bukan haknya. Kendaraan itu kan ada kapasitas-kapasitasnya kan? Ada kapasitas besar, kecil dan seterusnya. Kalau jalur yang disediakan untuk kendaraan kapasitas kecil dilewati kendaraan besar, ya jebol,” jelasnya.
Oleh karena itu, Yudha meminta masyarakat tidak pengguna jalan mengikuti jalur yang disediakan oleh pemerintah. Apabila timbul kekurangan, maka pihaknya akan melakukan evaluasi.
Seperti diketahui, kebakaran yang melanda 10 bangunan liar di bawah jembatan tersebut, yakni di Desa Doropayung, Pati, Minggu (22/5/2022) lalu ikut memanggang Jembatan Juwana.
Akibatnya, baja di bawah jembatan pun melengkung dan menyebabkan konstruksi prasarana transportasi tersebut menjadi lemah.
PT Bukaka Teknik Utama, rekanan Kementarian PUPR dalam pembangunan Jembatan Juwana pun tak merekomendasikan jembatan ini dilalui bus dan truk.
“Saat ini sebenarnya ndak rekomendasi untuk dilewati. Cuma mobil kecil dan kendaraan pribadi saja yang bisa. Kalau untuk truk dan bus itu ndak direkomendasikan,” kata Koordinator konstruksi PT Bukaka Teknik Utama, Jasmin, baru-baru ini.
Sementara itu dalam peninjauan kemarin, Bupati Pati Haryanto mengatakan bahwa ini merupakan kali kelima dia memastikan persiapan jalur alternatif, sebelum pembongkaran Jembatan Juwana dilakukan.
“Apabila jalur alternatif ini sudah ada, masyarakat sudah diinformasikan dan disosialisasikan, maka pada saatnya nanti akan dilakukan pembongkaran. Kan kami tahu bahwa selama ini telah dibuatkan jalur-jalur yang sekiranya tidak menyebabkan kemacetan,” kata dia.
Menurut dia, asalkan sudah ada jalur alternatif, pembongkaran jembatan tersebut tidak akan menimbulkan persoalan. Kalaupun terjadi kemacetan, maka masih bisa diurai dari titik kemacetan.
“Ada nanti yang dipasang barier beton dari arah Bumirejo agar tidak dipindahkan oleh warga. Insya Allah lah Juni ini bisa dilakukan pembongkaran. Namun semua tergantung persiapan dari rekanan dalam mempersiapan jalur alternatif. Kalau dalam waktu 1 minggu sudah selesai disiapkan ya bisa dilakukan pembongkaran,” kata Bupati. (HS-08)