in

Jelang Penutupan Resos Argorejo, Penghuni Tunggu Uang Tali Asih Rp 10,5 Juta/orang

Para penghuni berkumpul di Aula Lokalisasi Argorejo Semarang untuk mengikuti sosialisasi kesehatan.

HALO SEMARANG – Menanggapi rencana penutupan komplek Resosialisasi Argorejo atau dikenal lokalisasi Sunan Kuning (SK) yang akan ditutup resmi oleh Pemkot Semarang pada 15 Agustus 2019, para penghuni warga binaan lokalisasi saat ini masih beraktivitas dan menjalankan profesinya seperti biasa.

Beberapa usaha lain yang berada di sekitar resos Argorejo, seperti warung makan, salon, dan usaha karaoke, juga melayani tamu paling tidak sampai batas waktu yang ditetapkan.

Mengingat, pihak pengelola resos hingga saat ini menyatakan belum menerima adanya informasi mengenai kapan waktu pelaksanaan penutupan dan pemberian tali asih kepada 475 warga penghuni resos. Uang tali asih itu berasal dari Pemkot Semarang melalui Dinsos. Hal tersebut disampaikan Ketua Resos Argorejo, Suwandi, Sabtu (3/8/2019).

“Iya benar, belum ada lagi pemberitahuan yang menginformasikan kejelasan waktunya kapan, baik dari Kasatpol maupun pemkot secara resmi. Kami masih menunggu kepastian kapan pelaksanaan pemberian tali asih kepada para penghuni resos yang sudah terdata dari Dinsos. Setelah itu, baru warga akan pulang,” ujarnya.

Ditambahkan Suwandi, jika setiap warga resos akan diberikan tali asih sebesar Rp 10,5 juta, sesuai yang telah disetujui sebelumnya. Total besaran tali asih menjadi sebesar Rp 10,5 juta tersebut, setelah digabungkan dana dari pemerintah pusat dan pemkot.

“Saya berharap, setelah dilakukan pemberian tali asih ini, warga resos bisa “mentas”, bisa mandiri, dan beralih usaha lainnya. Paska penutupan prostitusi ini, saya minta pemkot harus adil untuk menutup pula semua kegiatan prostitusi yang sembunyi-sembunyi di hotel, panti pijat, dan prostitusi online. Pemerintah juga harus bijaksana kepada warga penghuni, bener-bener dimanusiakan, jangan sampai warga saya terlantar,” imbuhnya.

Dijelaskan Suwandi, di sekitar lokasi masih beroperasi sebanyak 140 usaha karaoke. Dia berharap, kegiatan usaha karaoke tersebut masih bisa berjalan, setelah penutupan lokalisasi. Karena tempat itu dijadikan warga sekitar untuk menyambung hidup.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Semarang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang tetap akan menutup secara resmi komplek Resosialisasi Argorejo atau dikenal dengan lokalisasi Sunan Kuning (SK), di wilayah Kalibanteng, Semarang Barat pada 15 Agustus 2019 mendatang. Hal tersebut dilakukan oleh Pemkot Semarang karena sudah ada kesepakatakan dengan pihak pengelola resos Argorejo.

Penutupan tersebut tinggal menunggu pelaksanaan pemberian tali asih kepada sekitar 475 warga penghuni lokalisasi. Hal tersebut dikatakan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Fajar Purwoto, Jumat (2/8/2019).

“Mereka (warga penghuni resos-red) sepakat akan pulang, setelah uang tali asih sudah diterima. Semoga, tali asih segera cair, dan tidak ada kendala. Mudah- mudahan tidak ada perubahan dan penutupan tetap dilaksanakan tanggal 15 Agustus 2019. Rencananya penutupan resosialisasi Argorejo dengan lokalisasi Gambilangu kita barengkan. Dan kami juga siap untuk pengamanan di lokasi tersebut, dengan membuat posko paska penutupan Argorejo dan lokalisasi Gambilangu,” imbuhnya.(HS)

Puncak Musim Kemarau Diprediksi September

Kisah Istri Prajurit TNI AD, Rela Tunda Pesta Pernikahan Demi Suami Jalankan Tugas di TMMD