HALO KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar Rapat Koordinasi Pengamanan Wilayah Dalam Rangka Upaya Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 di Kabupaten Kendal dan Monitoring Kesiapan Rumah Sakit, di Ruang Ngesti Widhi, Setda Kendal, Jumat (11/2/2022).
Rapat dipimpin Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, dengan dihadiri Dandim 0715/ Kendal, Letkol Inf Misael Marthen Jenry Polii, Kapolres Kendal, AKBP Yuniar Ariefianto, Ketua DPRD kabupaten Kendal, Muhammad Makmun, Kajari di wakili Kasi Intel Kejari Iman Khilman, Sekda Kendal Muh Toha.
Selain itu hadir pula Kepala Kesbangpol, Suharjo; Kasat pol PP Kendal, Subarso; Kalakhar BPBD Kendal, Sigit Sulistiyo; PLT Kadinkes, Parno; serta para Direktur masing masing RS di Kabupaten Kendal.
Dalam sambutannya, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan potensi virus Covid-19 varian Omicron ini akan lebih tinggi dari virus delta, tetapi gejalanya lebih ringan dibanding delta.
Bupati meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kendal, supaya tidak panik dan selalu waspada terhadap varian omicron ini.
“Sebagai pemerintah daerah, kami harus bisa memastikan kesediaan BOR (Bed Ocuppancy Rate) di rumah sakit. Jadi jangan sampai yang terjadi di Jakarta terjadi ke wilayah lain,” tandas Dico.
Bupati menambahkan, dalam kasus Covid varian Omicron, dari pengarahan Presiden, jika gejala ringan harus isolasi di rumah dan yang berat harus di rumah sakit.
Khusus masker, lanjut Bupati, masyarakat diwajibkan memakai masker, dan rumah sakit di wilayah kabupaten sudah harus siap terkait dengan kasus Covid 19 varian omicron.
“Terkait keterisian tempat tidur BOR, berdasarkan gejala dan ruang perawatan di rumah sakit, obat-obatan, oksigen dan yang lain, supaya di siapkan semua,” kata Dico.
“Rumah sakit semua bisa koordinasi BOR. Dan yang tidak mampu 50 persen bisa di laporkan ke saya. Saya ingatkan, puncak tertinggi Omicron kemungkinan di akhir Februari. Jadi kita harus bisa bertahan,” imbuh Bupati.
Dalam rapat tersebut, beberapa masukan disampaikan oleh jajaran Forkopimda dan juga Sekda Kendal.
Seperti yang disampaikan Kapolres Kendal, AKBP Yuniar Ariefianto. Dalam kesempatan tersebut, dirinya memberikan masukan terkait kegiatan mobilitas masyarakat.
“Terkait mobilitas masyarakat, kita belum bisa mengeluarkan larangan. Karena semua kebijakan ada di bapak Bupati,” kata Kapolres.
Di sisi lain, Kasi Intel Kejari Kendal, Iman Khilman mengatakan, saat ini masyarakat sudah menghadapi dua gelombang Covid-19, jadi harus melihat keadaan.
“Bagaimana jika terjadi lonjakan Covid-19, apa yang harus di tangani oleh rumah sakit. Selain itu terkait vaksin Booster ini, seharusnya pemerintah sudah menyiapkan. Meski masih banyak masyarakat yang tidak mau,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 0715/Kendal, Letkol Inf Jenry Polii memberikan laporan. Berdasarkan data yang ia dapat, dilaporkan, kasus penularan Covid tertinggi ada di Kecamatan Kaliwungu.
“Harapan kami dengan adanya percepatan program vaksinasi, maka bisa mencegah dan mengurangi penyebaran Covid di Kaliwungu,” kata Dandim.
Jenry mencontohkan, seperti kejadian di Kecamatan Plantungan, di sana masyarakatnya hampir 90 persen telah melaksanakan vaksin.
“Sehingga kasus Covid-19 di sana hampir tidak ada,” ujar Dandim.
Sedangkan Sekda Kendal meminta kepada Dinas Kesehatan, untuk mengoperasionalkan lagi RSDC dan penyaluran obat.
“Kami sudah menyampaikan nota dinas Bupati untuk segera melakukan perubahan dan mohon secepatnya dilaksanakan oleh Dinkes. Sehingga persiapannya bisa terpenuhi. Selain itu, mohon kalau bisa dikurangi traking maupun tracing, dan harus selektif,” jelas Sekda.
Mensikapi beberapa masukan dan laporan tersebut, Bupati Kendal memberikan tanggapan, yang bahaya apabila ada masyarakat yang tidak sadar kalau terpapar sehingga menularkan ke orang lain.
“Jadi traking dan tracing harus tetap dilaksanakan untuk melihat perkembangan. Kemudian terkait masker kita harus mengacu kepada Imendagri. Jadi semua kegiatan harus bermasker yang perlu kita antisipasi adalah pusat kerumunan diantaranya seperti pasar,” jawab Bupati.
Selanjutnya terkait keterisian tempat tidur BOR, berdasarkan gejala dan ruang perawatan di rumah sakit, supaya jangan sampai diatas 50 persen.
Ia juga meminta, supaya vaksinasi dosis kedua segera dituntaskan. Dan para tenaga medis di Puskesmas-puskesmas untuk diberi semangat lagi.
“Jadwalkan lagi pembagian masker bersama dinas terkait, serta laksanakan razia penertiban masker untuk mendisiplinkan masyarakat. Mudah-mudahan Omicron ini yang terakhir dan pandemi segera berakhir sehingga kita bisa fokus kepada pemulihan ekonomi,” kata Bupati. (HS)