HALO SEMARANG – Kurang dari dua pekan menjelang hari H Lebaran tahun ini, arus lalu lintas yang melewati jalur Pantura yang dipantau Dinas Perhubungan Kota Semarang dari Area Traffic Control System (ATCS) mulai terlihat padat. Sehingga pihaknya sudah merencanakan beberapa skenario untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalu lintas, terutama di titik-titik rawan terjadinya antrean panjang kendaraan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P M dikantornya, Jumat (24/5/2019).
“Salah satunya, exit tol yang rawan terjadi kemacetan tidak hanya di exit tol Krapyak, tapi nanti jika terjadi antrean panjang akan kami antisipasi dengan lakukan rencana pengalihan arus untuk mengeluarkan kendaraan di exit tol sebelumnya. Seperti di exit tol Kaliwungu atau kalau perlu sebelum Kaliwungu, sudah ada imbauan kendaraan untuk bisa keluar di exit tol tersebut. Agar menggunakan jalur reguler yang akan melanjutkan ke jalur pantura,” paparnya.
Berdasarkan pantauan hari ini Jumat (24/5/2019), saat ini mulai terjadi penumpukan kendaraan meski sebelum H-7 Lebaran.
Kemacetan ini kerap terjadi di wilayah Barat, terutama di Mangkang sebelum masuk ke Semarang.
Memang jalur Pantura punya beban kepadatan yang tinggi, dengan banyak melintasnya kendaraan angkutan barang, apalagi saat menjelang puncak arus Mudik ini.
Ditambahkan, Endro, di sisi lain pemudik sudah terbantu dengan adanya jalur tol Trans Jawa, karena masyarakat atau pemudik yang akan mudik seperti ke Solo, tidak harus lewat jalur reguler masuk Semarang dulu, yang sekarang sudah konek sampai ke Jawa Timur.
Seperti diketahui, selain tol Krapyak, Dishub juga memetakan titik rawan kemacetan seperti exit tol Sukun dan exit tol Gayamsari.
Selain itu, melakukan persiapan dengan menambah jumlah rambu-rambu lalu lintas, dan penunjuk arah di beberapa ruas jalan untuk memudahkan pemudik saat melintas di Kota Semarang.(HS)