HALO SEMARANG – Andy Budiman, Ketua Tim Kampanye Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut, partainya ingin memenangkan Jokowi di Pilpres 2019 dengan perolehan suara mutlak. Pihaknya tak ingin Jokowi menang dengan selisih angka tipis. Hal ini untuk menjawab agar tak ada lagi keraguan terhadap kepemimpinan mantan Wali Kota Surakarta ini. Hal itu ditegaskannya saat menjadi pembicara dalam konsolidasi kader PSI Jateng di Posko Pemenangan Jokowi, Jalan Madukoro, Semarang, Sabtu malam (31/3/2019).
“Pak Jokowi adalah pemimpin yang didambakan masyarakat. PSI bertekat, harus memenangkan Jokowi dengan angka yang mutlak. Agar tak ada keraguan atas kepemimpinan Pak Jokowi lagi. Selain itu kami juga berharap PSI bisa menjadi partai yang masuk parlemen nanti,” katanya.
Termasuk pula saat ini, PSI akan berusaha bisa mendulang suara besar di Jateng, terutama saat pileg nanti. Di Jateng sendiri ada beberapa calon legislatif yang memiliki integritas yang baik. MAsyarakat dibebaskan memilih siapa saja caleg PSI dari Jateng.
“Kami optimistis di Jawa Tengah akan dapat suara signifikan. Karena partai kami adalah partai nasionalis yang sejati. PSI di Jateng menargetkan suara satu dapil satu kursi,” katanya.
Sementara Wakil Ketua DPW PSI Jateng, Bagus Ardeni mengatakan, jelang Pilpres 2019 ini isu tentang toleransi berembus sangat kuat. PSI yang memiliki DNA (deoxyribonucleic acid-red) keberagaman, siap meladeni jika ada sekelompok orang yang mencoba mengganggu kesatuan bangsa ini. PSI menurutnya juga keras bicara soal korupsi.
“Kami siap melawan dua hal tersebut. Karena korupsi dan intoleransi adalah dua hal yang bisa menghancurkan Indonesia,” katanya.
Sementara Grace Geovani, Wakil Ketua DPD Kota Semarang dalam kesempatan itu juga mengajak warga Kota Semarang untuk mendukung Jokowi di Pilpres nanti. Jokowi menurutnya sudah terbukti mampu memimpin bangsa, serta bersih dari dosa politik masa lalu.
“Indonesia negara kaya, harus dikelola oleh pemimpin yang baik dan benar dan tidak korupsi. Di legislatifnya, masyarakat bisa pilih caleg PSI. Karena PSI punya aplikasi Solidaritas. Kalau ada dewan PSI yang jelek kinerjanya, bisa dikasih bintang satu dan dikomentari. Agar ada sanksi dari partai,” paparnya.(HS)