
HALO SEMARANG – Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), dalam rangka Dies Natalis ke-40 gelar web dalam dalam seminar (webinar) nasional, Sabtu (26/6/2021).
“UPGRIS Makin Bermakna” merupakan tema dalam webinar yang diselenggarakan FPBS UPGRIS. Hadir pada acara ini Dekan FPBS Dr Asrofah, MPd, alumni sekaligus Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Dr Wahono, MPd bersama para wakil dekan, serta pejabat struktural lain.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FPBS Universitas PGRI Semarang Nanik Setyawati, SS, MHum menyampaikan, kegiatan diselenggarakan oleh FPBS dalam rangkaian Dies Natalis ke-40 UPGRIS.
“Banyak alumni serta mahasiswa FPBS pada khususnya yang merasakan setelah belajar di UPGRIS mendapat banyak pengalaman yang bermanfaat. Hal ini menjadikan salah satu latar belakang yang kegiatan webinar. Semoga hadirnya Dr Wahono pada kegiatan ini mampu mengobati rasa rindu pada kampus selama pandemi ini,” kata Nanik.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Dr Wahono, MPd menyampaikan, kampus UPGRIS telah memberikan kesan positif terhadap alumninya. Ia mengungkapkan, bahwa UPGRIS telah menjadi contoh sejumlah kampus di Tanah Air.
“Bermakna memiliki arti lain dibutuhkan dan dinanti kehadiranya. Selama ini UPGRIS menjadi kampus yang selalu memberi kesan dan kenangan yang positif bagi para mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa atau alumni yang mendapatkan kerja sebelum lulus. Kampus UPGRIS selalu menjadi percontohan bagi kampus lain di Indonesia,” tutur Wahono.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi sekarang yaitu kependudukan dengan jumlah penduduk yang besar. Kedua, disusul pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ketiga, persebaran tidak merata. Keempat, struktur usia muda tinggi. Kelima, kualitas sumberdaya manusia (SDM) rendah.
“Pertama peran alumni FPBS, selalu menjadi inspirator dan role model, alumni berbagai pengalaman dalam manajemen waktu, manajemen keuangan, manajemen pengembangan diri dan karakter. Dengan begitu mahasiswa dapat terbantu dalam memperkuat kepercayaan diri, meningkatkan motivasi, dan menanamkan budaya yang benar selama kuliah dan ketika sudah lulus. Kedua mentor karir, alumni bisa menjadi sumber rujukan bagi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan dalam memperoleh pekerjaan di bidang yang dipilih,” tambahnya.
Ia menerangkan, pemberian keahlian kepada para alumni dapat berkontribusi dengan memberikan keahlian mereka dalam pekerjaan dalam mengembangkan program studi baru di perguruan tinggi.
“Bisa juga alumni dapat berkontribusi sebagai dosen tamu, pakar sesuai bidang, dan mitra kerja sama dalam proyek dengan universitas,” terangnya.
Lebih lanjut, Wahono menjelaskan kepada seluruh peserta yang mengikuti baik dosen, guru, mahasiswa serta alumni terkait peluang untuk mengakses pengembangan profesional.
“Ketika komunitas alumni sukses dan memperoleh pengakuan dari dunia usaha, industri dan masyarakat luas, itu berpotensi menciptakan jaringan yang lebih kuat serta kepercayaan di universitas. Pada gilirannya akan membantu alumni muda dari universitas untuk mengakses peluang dalam meningkatkan karir dan profesionalisme mereka,” tandas Wahono.(HS)