in

Akankah Terealisasi, Target 2020 PSIS Pulang ke Semarang?

Para pekerja dan konsultan melakukan pemasangan rumput sintetis di Stadion Citarum Kota Semarang, baru-baru ini.

 

HALO SEMARANG – PSIS sepertinya sangat serius untuk kembali bermarkas di Semarang pada musim depan. Tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut bahkan sudah mulai mempersiapkan diri untuk pulang kampung musim 2020.
Dalam dua tahun terakhir, PSIS memang harus jadi tim musyafir karena harus bermain home di Moch Soebroto Magelang. Tim Kota Lunpia tersebut terpaksa pindah ke Magelang, karena Stadion Jatidiri yang selama ini jadi markasnya sedang direnovasi. Proses pembangunan Stadion Jatidiri sendiri diperkirakan baru selesai akhir tahun 2020.

Belum lama ini, CEO PSIS, Yoyok Sukawi menegaskan, tim Mahesa Jenar bertekad akan kembali ke Semarang mulai Januari 2020. Tapi untuk menggelar pertandingan besar, PSIS akan tetap menggunakan Stadion Moch Soebroto Magelang sebagai homebase.

“Tahun depan, kalau pertandingan besar, kami main di sini (Magelang). Kalau pertandingan yang lawannya tidak banyak suporternya, kami main di Semarang. Kami berusaha menyiapkan beberapa lapangan di Semarang,” kata pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya itu.

“Kami siapkan di Citarum sama Lapangan Undip. Pakai penonton, tapi nggak segede Stadion Moch Soebroto. Kalau kayak melawan Arema, Persebaya, ya tetap di Magelang,” ujar dia.

Menurut Yoyok, pulang ke Semarang memang menjadi targetnya musim depan. Sehingga segala persiapan mulai dilakukan.

“Tahun 2020 memang kami targetkan harus kembali ke Semarang. Kami sudah menyiapkan dua sampai tiga tempat latihan,” sambungnya.

Tiga lapangan yang disiapkan yakni Lapangan Telo, yakni lapangan di kawasan Banyumanik, Kota Semarang. Serta lapangan Citarum yang saat ini masih dalam proses renovasi dengan penggantian rumput sintetis yang dilakukan Pemkot Semarang.

“Satu lapangan lagi dicari, mungkin nanti kami lakukan renovasi besar-besaran juga,” tegasnya.

Hanya saja, Yoyok mengaku belum bisa memastikan apakah bisa memakai stadion tersebut apa tidak, karena merupakan kewenangan Pemprov Jawa Tengah. Sehingga pihaknya juga akan menyiapkan alternatif venue.

“Untuk tahun 2020 kami enggak terpaku di Stadion Jatidiri, kami persiapkan lapangan untuk main di Stadion Citarum atau di mana yang bisa lolos verifikasi,” tandasnya.

Stadion Citarum

Proses pembangunan Stadion Citarum Semarang dengan pemasangan rumput sintetis sendiri, kini sudah hampir selesai. Stadion milik Pemkot Semarang itu pun menjadi satu-satunya lapangan sepak bola di Jawa Tengah yang menggunakan rumput sintetis dengan standar FIFA.
Pemasangan rumput sintetis dilakukan langsung di bawah pengawasan tim teknisi dari Jerman. Rumput sintetis Polytan tersebut memang produk yang berasal dari Jerman.

Sekretaris Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, Irwansyah mengatakan, perbaikan Stadion Citarum untuk tahap ini sudah 100 persen. Perbaikan tersebut meliputi drainase, pematangan lahan lapangan, dan pemasangan rumput sintetis. “Rumput yang kami gunakan juga sesuai dengan standar FIFA,” ujar Irwansyah, baru-baru ini.

Seperti diketahui, perbaikan Stadion Citarum pada 2019 menelan anggaran sebesar Rp 16 miliar yang berasal dari APBD Kota Semarang.

Rumput sintetis yang sudah mulai dipasang tersebut memang berbeda dengan yang selama ini digunakan di lapangan futsal milik Pemkot Semarang. Secara kualitas dikatakan Irwansyah lebih baik, karena memang dipertuntukkan guna pembangunan lapangan sepak bola. Diharapkan setelah dibangun, Stadion Citarum nantinya bisa dimanfaatkan oleh semua warga Kota Semarang.

“Kami juga berharap masyarakat ikut merawatnya. Karena pembangunan ini tujuannya memang untuk masyarakat,” katanya.(HS)

Menjaga Kerukunan Jadi Tantangan Jateng Menghadapi Pilkada Serentak 2020

Kemenpora Ajak Aktivis UIN Walisongo Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0