HALO KENDAL – Sebanyak 13 Industri Kecil Menengah (IKM) menunjukkan karya furnitur terbaiknya di ajang Furnecraft Expo 2022 selama tiga hari, mulai Jumat – Minggu (5-7/8/2022).
Acara Pameran Produk Furnitur tersebut digelar di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kabupaten Kendal, yang berada di Kawasan Industri Kendal (KIK).
Ery Cahyono selaku Ketua Panitia Penyelenggara menjelaskan, 13 IKM furnitur yang mengikuti pameran ini, diambil dari produk lokal untuk menggaet industri Kendal.
Pada event ini, pihaknya juga menggandeng puluhan UMKM guna menyemarakkan expo dengan berbagai produk makanan, minuman, jajanan, dan beberapa produk kerajinan.
“Furnecraft Expo merupakan satu bentuk apresiasi bagi UMKM dan IKM Kendal, sekaligus meramaikan Dies Natalis keempat Pollifurneka,” jelas Ery.
Dipaparkan, ada berbagai produk furnitur seperti meja, kursi, hiasan rumah, hingga lemari dipamerkan dengan harga bervariasi.
“Selain itu kami juga mengadakan bazar produk, seminar, workshop, talkshow, dan funbike terbuka untuk umum,” bebernya.
Ery mengungkapkan, beberapa pelaku industri di Kabupaten Kendal juga diajak untuk memperkenalkan produk masing-masing kepada masyarakat.
“Sehingga diharapkan produk furnitur khas Kabupaten Kendal bisa lebih dikenal lebih luas,” ungkapnya
Sementara Rektor Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, Tri Ernawati mengatakan, pameran produk ini bertujuan untuk membangun kolaborasi antara Polifurneka dengan UMKM dan IKM.
Disebutkan, tugas lain Polifurneka selain mencetak SDM yang kompeten, juga mendampingi perkembangan IKM dan UMKM.
“Polifurneka telah terjun langsung ke desa-desa untuk menggandeng para IKM yang memiliki produk furnitur. Beberapa mahasiswanya juga sudah membangun usaha mandiri secara kolektif untuk mengembangkan produk furnitur di Kabupaten Kendal,” terang Tri.
Dirinya berharap, dalam waktu dekat, Polifurneka Kendal bisa melakukan ekspor produk furnitur hasil karya mahasiswa sendiri. Melalui kerja sama dengan pelaku industri di luar negeri.
“Kualitas produk yang dihasilkan mahasiswa sudah cukup bagus bertaraf internasional. Kami akan coba kembangkan kemampuan diri, serta menyertai perkembangan IKM dan UMKM,” harap Tri.
Di sisi lain, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan menegaskan, pihaknya mendorong penuh pengembangan dan kemajuan industri furnitur di Kabupaten Kendal.
“Kami berharap, hadirnya Polifurneka bisa mengawal langsung kualitas produksi furnitur, utamanya dalam mencetak SDM yang kompeten di bidang furnitur,” tandasnya.
Arus mengatakan, ciri khas dari pendidikan vokasi dengan menggunakan dual sistem antara teori dan praktik, sama rata. Dengan melakukan pameran produk IKM, UMKM dan buatan mahasiswa langsung yang berkualitas dan juga memiliki nilai jual.
“Yaitu produk yang tidak custom atau ketidakberaturan yang membuat produk Indonesia punya daya saing di kancah luar negeri,” ujar Arus.(HS)