HALO REMBANG – Upacara sembahyang Peh Cun atau juga dikenal sebagai sembahyang bacang, yang tahun ini jatuh pada 10 Juni 2024, merupakan tradisi turun-menurun etnis Tionghoa penganut Konghucu di berbagai belahan dunia, termasuk di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, yang memang dikenal sebagai “Tiongkok Kecil”.
Bukan sekadar tradisi, sembahyang Peh Cun juga membawa berkah bagi para pembuat bacang dan kwecang, dua makanan tradisional Tiongkok yang harus ada pada saat itu.
Linda, seorang pembuat bacang dan kwecang di Lasem, mengungkapkan bahwa setiap kali momen ini berlangsung, dia bisa menerima pesanan hingga lebih dari 1.000 biji bacang dan kwecang. Setiap pembeli rata-rata memesan 50 hingga 100 biji.
“Ketannya khusus ini sudah 40 kilogram buat bacang dan dagingnya hampir sama. Kalau yang kuecang itu ketannya habis 50 kilogram,” ujarnya, seperti dirilis rembangkab.go.id, Senin (10/6/2024).
Untuk memenuhi pesanan, Linda mulai mempersiapkan pembuatan bacang, seminggu sebelum upacara sembahyang, dimulai Senin (10/6/2024) setiap pukul 05.00 WIB dan memakan waktu sekitar lima jam.
“Untuk buat bacang sebelum satu Minggu sudah diproses. Kalau yang kwecang malah sebulan sebelum sembahyangan,” jelasnya.
Linda, yang akrab disapa Mak Lim, menawarkan empat varian isian bacang yang sering dipesan, yaitu daging babi, daging ayam, telur, dan udang ebi.
Harga bacang bervariasi mulai dari Rp12.000 hingga Rp25.000, sedangkan kwecang dihargai Rp 6.000 per biji.
Usaha pembuatan bacang dan kwecang ini, telah dia tekuni selama puluhan tahun, dengan racikan bumbu dari resep otentik keluarganya yang membuat para pembeli jatuh hati pada rasa kue buatannya.
Mayoritas pembeli yang memesan di tempatnya, di Desa Karangturi, adalah pelanggan lama. Kini kue bacang buatannya bahkan dipasarkan hingga ke Semarang.
“Kalau di Jakarta atau Bandung itu pakai nasi, kalau ini pakai ketan. Tapi rasanya lebih enak ketan dan harganya lebih murah sini dibandingkan di kota-kota lain,” tambahnya.
Pada hari-hari biasa, Mak Lim membuat bacang dan kwecang seminggu sekali untuk diambil para bakul yang menjualnya di wilayah Lasem, Rembang, Kudus, dan Semarang. (HS-08)
