in

150 Penderita Katarak Ikuti Operasi Gratis di RSI Banjarnegara

Operasi katarak gratis kolaborasi di RSI Banjarnegara, berkolaborasi dengan PT Sido Muncul dan Perdami, Sabtu (12/10/2024), di rumah sakit itu. (Foto : banjarnegarakab.go.id)

 

HALO BANJARNEGARA – Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara berkolaborasi dengan PT Sido Muncul dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), mengadakan Operasi Katarak Gratis, Sabtu (12/10/2024).

Sebanyak 150 warga penderita katarak dari berbagai wilayah di Kabupaten Banjarnegara, datang untuk mengikuti operasi gratis ini.

Direktur RSI Banjarnegara,  Arif Fadlullah Chonar mengatakan katarak adalah penyakit mata degeneratif, yang umumnya terjadi pada lansia.

Penyakit ini harus ditangani dengan cepat dan tepat karena bisa menyebabkan kebutaan.

Oleh karena itu, RSI bekerja sama dengan PT Sido Muncul dan Perdami,  mengadakan operasi gratis ini, sebagai upaya untuk meringankan beban para penderita katarak supaya dapat segera tertangani.

“Operasi katarak gratis ini diadakan untuk meringankan beban masyarakat penderita katarak agar segera mendapatkan pengobatan,” katanya

Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, secara online menyampaikan PT Sido Muncul telah melakukan gerakan operasi katarak gratis, sejak tahun 2011, bekerjasama dengan Perdami dan beberapa institusi.

“Jumlah semua penderita katarak yang telah mengikuti program ini sudah 57000 orang,” ujarnya

Ia menuturkan, melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan iklan, PT Sido Muncul melakukan kegiatan sosial agar bisa berbuat lebih banyak dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami sudah melakukan berbagai kegiatan sosial mulai dari oprerasi katarak, bibir sumbing serta penanganan stunting,” ungkapnya

Dalam kesempatan ini, Pj Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah peduli dan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Menurutnya, filantropi kesehatan seperti ini sangat membantu masyarakat, terutama bagi yang benar-benar membutuhkan pengobatan.

“Penanganan masalah kesehatan memang harus dilakukan bersama-sama. Bentuk kolaborasi seperti ini sangat membatu. Jangan sampai karena tidak punya uang atau belum memiliki BPJS, masyarakat yang membutuhkan tertunda pengobatannya,” ucapnya. (HS-08).

Klinik Geriatri RSUD dr R Soetrasno Rembang Beri Fasilitas Khusus Mudahkan Lansia

Paham Sepak Bola, Alasan Para Senior Suporter Semarang Dukung Yoyok-Joss di Pilwakot Semarang