HALO BATANG – Diabetes Melitus (DM) hingga kini masih menjadi salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM), yang ditakuti banyak kalangan, terutama orang dewasa di Indonesia.
Namun seiring pola hidup yang serba praktis dan intensitas konsumsi makanan cepat saji yang cukup tinggi, diabetes pun kini dapat diidap oleh anak-anak.
Sekretaris Dinkes Batang, Ida Susilaksmi, seperti dirilis batangkab.go.id mengatakan terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes usia muda.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data, bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibandingkan tahun 2010.
“IDAI mencatat 1.645 anak di Indonesia yang menderita diabetes, di mana prevalensinya sebesar 2 kasus per 100.000 anak,” ungkapnya di Gedung PSC 119, Kabupaten Batang, Rabu (6/11/2024).
Dia menyebut, hampir 60 persen penderitanya adalah anak perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak pun, kini rentang terkena diabetes.
“Sedangkan berdasarkan usainya, sebanyak 46% berusia 10-14 tahun, dan 31% berusia 14 tahun ke atas,” kata dia.
Ida menyebutkan, banyak faktor yang bisa membuat anak terkena diabetes, salah satunya adalah obesitas.
Ini dipengaruhi pula oleh pola makan di masa kini yang cenderung lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji, dengan rasa manis yang lebih dominan.
Ia mengakui, saat ini pola konsumsi masyarakat terutama gen z, lebih menyukai makanan cepat saji maupun minuman kemasan dengan kadar pemanis cukup tinggi.
Maka dari itu, menurut dia, edukasi harus terus didengungkan, agar anak-anak memiliki kontrol terhadap makanan cepat saji.
“Orang tua harus bisa mengedukasi anak-anaknya, untuk bisa memilih makanan dan minuman yang baik dan menyehatkan,” kata dia. (HS-08)