HALO SEMARANG – Warga Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu yang menjadi korban banjir pada Rabu, (2/12/2020) malam, saat ini masih merasa trauma dan merasa was- was jika terjadi banjir susulan kembali.
Apalagi akhir-akhir ini intensitas hujan sudah tinggi, karena telah masuk musim hujan.
Sehingga, warga berharap kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BWWS) Pemali-Juana dan Dinas Pekerjaan Umum (PU), segera memperbaiki tanggul jebol yang membuat luapan air dari Sungai Beringin menggenangi rumah warga.
Salah-satu warga, Riki (42) warga Mangkang Wetan mengatakan, dirinya sangat khawatir adanya banjir susulan di wilayahnya. Untuk itu, dia berharap tanggul jebol bisa segera diperbaiki secara permanen.
“Kalau bisa tanggul ini dibuat permanen atau ditembok, karena kalau tidak akan rawan ambrol lagi. Sebab, pernah diperbaiki tahun 2018 lalu, hanya dipasang sak berisi pasir jadi tidak kuat,” ujarnya, Jumat, (4/12/2020).
Dirinya berharap pemerintah Kota Semarang juga membantu warga yang saat ini masih mengungsi akibat diterjang banjir.
“Kami masih was-was, kalau banjir lagi, apalagi hampir setiap hari sekarang turun hujan. Kalau bisa tanggul diperbaiki dengan dibronjong atau ditembok sekalian, agar jadi tenang,” imbuhnya.
Setelah kejadian banjir, warga terlihat membersihkan lumpur di rumah masing-masing dibantu aparat kepolisian dan TNI. Mereka juga melakukan kerja bakti bersama-sama membersihkan selokan dan jalan yang tertutup lumpur.
Sebagian warga, mencari barang-barang yang ikut hanyut saat banjir untuk bisa diselamatkan.
“Ada tiga buah mobil pemadam dikerahkan untuk membersihkan lumpur di jalan, dan rumah warga yang kemasukan lumpur. Ada juga truk dari PU dan PDAM yang ikut membantu di lokasi,” terangnya.
Warga lainnya, Gunawan, dirinya meminta agar tanggul jebol segera ditangani oleh pemerintah. Sehingga warga tidak merasa khawatir dan resah lagi saat di rumah di musim hujan.
“Kalau diperbaiki ya harus kuat biar tanggul tidak mudah jebol. Seharusnya, memang tanggulnya dibuat permanen, yang sekarang masih berupa tebing tanah dan belum permanen,” pungkasnya.(HS)