in

Wakil Wali Kota Semarang Raih Penghargaan Satyalancana Pembangunan

Wakil Wali Kota Semarang, Heavearita Gunaryanti Rahayu saat menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan.

 

HALO SEMARANG – Tiga penghargaan bidang koperasi dan UMKM berhasil disabet Kota Semarang. Salah satunya penghargaan bagi Wakil Wali Kota Semarang, Heavearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita sebagai penerima penghargaan Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi dan UKM dari Presiden RI.

Penghargaan diserahkan pada puncak Peringatan Hari Koperasi ke-72 Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Kabupaten Banyumas, Jumat (12/7/2019).

Wakil Wali Kota, Hevearita G Rahayu dinilai sukses membantu dan mendukung kinerja Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dalam upaya mentransformasi Kota Semarang menjadi kota yang semakin maju dan mengalami banyak perubahan ke arah yang positif, salah satunya perkembangan di bidang Koperasi dan UMKM.

Sementara dua penghargaan lain diterima Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Bondho Ben Tumoto Gunungpati sebagai penerima penghargaan Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional dari Menteri Koperasi dan UKM RI, serta Muchamad Iqbal Najib (Ketua Koperasi Mahasiswa Walisongo) sebagai penerima penghargaan bakti koperasi dan UKM dari Menteri Koperasi dan UKM RI.

“Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, perkembangan Koperasi dan UMKM di Kota Semarang dinilai menunjukkan tren yang sangat positif dan membanggakan dari segi kualitas. Hal ini terlihat dari data yang ada, di mana hingga akhir Desember 2018, 88,41% atau 618 nya adalah koperasi yang aktif dari total 699 koperasi yang ada,” kata Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Semarang, Wing Wiyarso dalam rilis yang diterima halosemarang.id.

Secara detail, katanya, jumlah anggota koperasi di Kota Semarang sebanyak 160.759 orang, dengan volume usaha Rp 1,253 triliun.

Sementara untuk UMKM, tercatat jumlah sebaran tenaga kerja sebesar 2.876 orang dengan jumlah total UMKM sampai Desember 2018 sebanyak 14.893 UMKM berizin IUMK. Jumlah ini mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 25.719 orang, dengan omzet Rp 1,435 triliun.

“Sebagai pendukung pemberdayaan UMKM, Pemerintah kota Semarang melalui KREDIT WIBAWA (Wira Usaha Bangkit Jadi Jawara) juga menyalurkan kredit tanpa agunan bagi Pelaku Usaha Mikro dan Koperasi dengan bunga 2% per tahun,” katanya.

Tercatat penyaluran kredit wibawa telah mencapai Rp 7,825 miliar.

Ke depan, Kota Semarang akan terus berupaya mengembangkan koperasi dan UMKM baik secara kualitas maupun kuantitas. Harapannya, akan terus lahir koperasi dan UMKM yang tangguh, kuat, sehat dan mandiri melalui berbagai program dan kebijakan yang berpihak pada koperasi dan UMKM di Kota Semarang.(HS)

Warga Tionghoa Semarang Ikut Sayangkan Viral Masalah “Pelarangan” HUT di Klenteng Tuban

Wanita yang Hendak Loncat di JPO Kaligawe, Diduga Depresi Karena Hamil di Luar Nikah